Philip van Beynen, seorang ahli di University of South Florida yang tidak terlibat dalam proyek ini menyebutkan ada berbagai jenis sinkhole (lubang) atau dolin. Dia mengatakan yang paling umum adalah dolin runtuhan dan amblesan.
Dolin runtuhan terbentuk ketika rongga di batuan dasar, di bawah permukaan meluas sedemikian rupa. Hal ini membuat bagian atasnya tidak lagi ditopang, alhasil batuan serta sedimen di atas tiba-tiba runtuh ke dalam rongga. Sedangkan dolin amblesan terjadi ketika sedimen permukaan perlahan menetes ke dalam rongga kecil di bawah tanah sampai lubang runtuhan terbentuk.
Kedua jenis sinkhole ini bergantung pada jenis lanskap khusus yang dikenal sebagai karst. Cirinya bisa dilihat dari batuan dasar karbonat, misal batu kapur dan dolomit yang larut dalam air dan mengarah ke gua, mata air serta sinkhole.
Sayangnya sulit untuk mengatakan dengan tepat bagaimana atau kapan lubang runtuhan terbentuk. “Kecuali itu terjadi ketika orang tinggal di lokasi dan merekam peristiwa tersebut,” jawabnya.
Baca Juga: Sumur Gumuling, Tempat Tersembunyi di Bawah Taman Sari Yogyakarta
Source | : | Live Science,France 24 |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR