Sebagian besar dari kita tahu manfaat positif bagi pikiran dari meditasi. Meditasi dapat memberikan kita tingkat konsentrasi tinggi, motivasi, fungsi kognitif, mengurangi stres dan kualitas tidur yang lebih baik. Meski begitu, ada penelitian terbatas untuk mengupas apa yang terjadi di otak saat meditasi.
"Tidak ada yang tahu apa yang terjadi di otak saat bermeditasi dan bagaimana otak bekerja saat Anda bermeditasi," ujar Jian Xu, seorang dokter di St. Olav's Hospital di Trondheim, Norwegia, dan seorang peneliti di Department of Circulation and Medical Imaging di Norwegian University of Science and Technology (NTNU) dalam sebuah pernyataan baru-baru ini. "Itulah sebabnya, saya ingin mempelajarinya."
Xu, bersama dengan tim peneliti dari NTNU, University of Oslo dan University of Sydney kemudian mempelajari hal tersebut dalam sebuah studi kecil yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Human Neuroscience. Sebuah tes MRI diberikan bagi 14 meditator reguler untuk memonitor aktivitas otak mereka saat beristirahat, saat bermeditasi dengan berfokus pada pikrain tertentu, juga saat mereka bermeditasi dengan berfokus pada napas, tetapi membiarkan pikiran mereka mengembara.
Dari hasil tes, bentuk terakhir dari meditasi, yang disebut dengan meditasi nondirektif, menunjukkan jumlah tertinggi aktivitas dalam otak.
"Saya terkejut bahwa aktivitas otak terbesar ada ketika pikiran seseorang mengembara dengan bebas, ketimbang ketika otak bekerja lebih kuat untuk fokus," kata Xu. "Saat subjek berhenti melakukan tugas tertentu dan tidak benar-benar melakukan sesuatu dengan khusus, ada peningkatan aktivitas di daerah otak di mana kami memproses pikiran dan perasaan. Hal ini digambarkan sebagai jenis dari jaringan yang beristirahat, dan ini adalah daerah yang paling aktif selama nondirective meditation."
Co-author Svend Davanger dari University of Oslo neurosaintist mengungkap, aktivitas otak yang paling pesat biasanya terjadi di daerah-daerah tersebut ketika kita beristirahat. "Ini merupakan semacam sistem operasi dasar, sebuah jaringan peristirahatan yang kemudian mengambil alih tugas-tugas eksternal ketika tidak memerlukan perhatian kita," katanya.
Menurut National Center for Complementary and Alternative Medicine, berdasarkan survei tahun 2007, sekitar 20 juta orang Amerika bermeditasi. Jumlah ini naik dari jumlah yang awalnya hanya 15 juta pada tahun 2002.
"Meditasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh jutaan orang," tambah Davanger. "Karenanya, penting bagi kami untuk mengetahui apa yang terjadi di otak saat meditasi dan bagaimana hal tersebut benar-benar bekerja."
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR