Amerika Serikat akan mempertahankan sejumlah 9.800 pasukannya di Afganistan, setelah rencana penarikan pasukan tempur pada akhir tahun ini.
Berdasarkan rencana yang diumumkan di Gedung Putih tersebut, Washington perlahan-lahan akan mulai menarik pasukan sehingga hanya sebagian kecil yang tetap berada di Afganistan sampai pada 2016. Pengumuman ini menjadi petunjuk pula, bahwa perang terpanjang Amerika Serikat —yang dilancarkan Presiden George W Bush— berakhir sebelum masa jabatan Barack Obama selesai.
Presiden Obama, Selasa (27/5), saat berbicara di Rose Garden Gedung Putih mengatakan dipertahankan atau tidaknya 9.800 tentara Amerika Serikat di Afganistan akan tergantung kepada kesepakatan yang bisa dibuat bersama Pemerintahan Kabul—kesepakatan yang selama ini tak tercapai.
Bagaimanapun Pemerintah AS tampaknya yakin kedua calon yang sedang bersaing dalam pemilihan presiden akan bersedia mencapai kesepakatan.
Rencana penarikan mundur pasukan tempur AS dari Afghanistan pada akhir tahun ini sudah disampaikan Presiden Obama dalam kunjungan mendadaknya ke pangkalan militer AS di Bagram, di pinggiran ibukota Kabul, dua hari lalu.
Pengurangan dan penarikan ini akan mengakhiri keterlibatan terlama militer Amerika dalam perang.
"Saya berharap kami bisa membuat kesepakatan ini," ujar Obama. Dia mengatakan perang Amerika di Afganistan adalah bagian dari upaya menghadapi para pelaku di balik serangan 11 September. Namun, Obama terdengar berhati-hati ketika berbicara tentang apa yang masih bisa dilakukan Amerika di sana.
"Kita harus mengakui Afganistan tak akan menjadi tempat yang sempurna dan bukan tanggung jawab Amerika untuk menjadikannya sebagai salah satu tempat yang sempurna," kata Obama. "Masa depan Afganistan harus diputuskan oleh rakyat Afganistan."
Pasukan AS yang masih tinggal di Afganistan itu antara lain bertugas mengawal Kedutaan Besar Amerika Serikat, melatih pasukan Afganistan, serta mendukung operasi kontraterorisme. "Kita tidak akan lagi melakukan patroli di kota-kota Afganistan. Itu merupakan tugas warga Afghanistan," tegas Obama.
Beradaptasi dengan Zaman, Tokoh Pemuda Wewo Sadar Kebutuhan Energi Ramah Lingkungan
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR