Sekjen PBB Ban Ki-moon pada Selasa (20/5), menyatakan keprihatinan dan perhatiannya terhadap populasi yang terkena dampak bencana banjir di area Balkan. Sejak pekan lalu, penduduk negara Serbia, Bosnia dan Herzegovina, Kroasia telah menjadi korban banjir yang disebut sebagai banjir terburuk yang pernaha dialami warga Balkan sepanjang sejarah.
Reuters melaporkan, bahwa jumlah penduduk Bosnia yang terdampak oleh banjir adalah seperempat dari total populasi 4 juta (sekitar 1 juta jiwa).
Kehancuran parah melanda rumah-rumah penduduk juga bangunan lain, dan menewaskan lebih dari 40 orang.
Menteri Luar Negeri Bosnia Zlatko Lagumdzija bahkan mengatakan, dampak banjir ini setara dengan akibat perang yang melanda negara mereka.
Lagumdzija mengatakan bahwa paling tidak 100.000 bangunan yang tenggelam di Bosnia. Kini para pengungsi yang jumlah ratusan ribu hingga jutaan pun mengalami masalah keterbatasan persediaan air.
Saat ini ketiga negara tengah menyusun strategi bersama memerangi penyakit pascabencana, terutama penyakit-penyakit menular.
Banjir tersebut terjadi setelah rekor hujan lebat terhebat selama 120 tahun, yang mengakibatkan aliran sungai meluap dan memicu tanah longsor.
Perdana Menteri Republik Serbia Aleksandar Vucic, juga menyebut, biaya kerugian material banjir mencapai jutaan euro.
"Kami mengharapkan dukungan besar dari negara-negara lain untuk menghadapi bencana ini," katanya.
Demi menggalang bantuan internasional bagi korban banjir Serbia dapat dilihat pada tautan: http://floodrelief.gov.rs/eng
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR