Langkah tersebut ambil oleh Google dengan mendayagunakan Nest, perusahaan pengembangan termostat dan alarm asap yang pada bulan Januari lalu berhasil diakuisisi dengan nilai mencapai US$3,2 miliar.
Strategi untuk sukses di pasar tersebut, baik Google dan Nest saat ini memiliki renacana untuk merekrut perusahaan rintisan atau startup Dropcom. Sayangnya, sudah sejauh mana pembicaraan yang mereka lakukan hingga kini belum tersiar lebih luas.
Produk utama Dropcom adalah kamera yang memiliki kemampuan untuk menyimpan hasil rekaman ke cloud. Keuntungannya, pengguna dapat memeriksa rekaman kamera tersebut di manapun dan kapanpun.
Inovasi terbaru yang dilakukan oleh Dropcom adalah menghadirkan kamera yang menawarkan banyak keunggulan, terutama dukungan soal keamanan. Sebagai contoh, Dropcom sedang mengembangkan kamera yang kemampuan analisis videonya terus ditinggkatkan serta tahan air.
Tidak hanya itu, mereka juga menghadirkan kamera tersebut agar lebih mudah untuk di letakkan di sejumlah lokasi yang sulit, seperti di bawah air misalnya.
Seperti dikutip dari The Verge, CEO Nest Tony Fadell mengatakan bahwa terjun ke industri keamanan rumah tentunya sesuai dengan misi Nest, yaitu memikirkan kembali teknologi pendukung rumah tangga yang tepat guna untuk abad ke-21 ini.
Fadell juga menambahkan bahwa keamanan di dalam sebuah rumah atau kantor sangat penting. Untuk itulah, Nest terus berinovasi.
Keinginan Google dan Nest untuk terjun ke pasar keamanan rumah rupanya tidak sendirian. Perusahaan berbasiskan teknologi lainnya, seperti Apple juga sedang mengembangkan inovasi serupa.
Seperti yang dilaporkan oleh Financial Times, Apple dikabarkan akan menawarkan platform untuk pihak ketiga guna menghubungkan produk buatannya bisa dikontrol lewat iPhone, seperti mengatur pencahayaan lampu, sistem keamanan di rumah dan sebagainya.
Inovasi Apple ini rencananya akan mereka perlihatkan dalam ajang Worldwide Developer Conference (WWDC) yang digelar pada awal Juni.
Penulis | : | |
Editor | : | Kahfi Dirga Cahya |
KOMENTAR