Untuk hewan berbulu, mamalia pemangsa terbesar di Amerika Utara kemungkinan besar adalah beruang berwajah pendek (Arctodus simus), kata Ross MacPhee, kurator senior mamalia di American Museum of Natural History di New York City.
Kadang-kadang disebut "beruang bulldog", makhluk yang sekarang sudah punah ini memiliki moncong pendek dan lebar yang khas. Tingginya sekitar 1,6 meter di bahu dan lebih dari 3,4 meter di kaki belakangnya yang kurus, demikian menurut peneliti University of Iowa Museum of Natural History.
“Mungkin sulit bagi para ilmuwan untuk mengukur berat badan yang tepat dari spesies yang punah, karena mereka harus memperkirakan angka-angka itu menggunakan spesies yang ada sebagai tolak ukur,” kata MacPhee dilansir dari Live science.
Namun, ahli paleontologi memperkirakan bahwa beruang berwajah pendek mungkin memiliki berat sekitar 700 kilogram. Beruang kutub modern (Ursus maritimus) berukuran tidak terlalu jauh—jantan terbesar berukuran sekitar 1,5 meter di bahu dan beratnya sekitar 600 kilogram, menurut Polar Bears International.
Baca Juga: Temuan Terbaru: Tyrannosaurus rex Mengibaskan Ekornya Saat Berlari
Beruang berwajah pendek punah sekitar 11.000 tahun yang lalu, sekitar akhir zaman es terakhir. Untuk menemukan predator darat yang lebih besar, kita harus melakukan perjalanan lebih jauh ke masa lalu. Dinosaurus predator Amerika Utara terbesar juga paling terkenal di benua itu: Tyrannosaurus rex.
Selama akhir periode Cretaceous, sekitar 100 juta hingga 66 juta tahun yang lalu, Amerika Utara adalah negeri monster.
"Dinosaurus karnivora memiliki keragaman yang luar biasa di Amerika Utara di seluruh Mesozoikum (252 juta hingga 66 juta tahun yang lalu)," Andrew Farke, direktur Museum Paleontologi Raymond M. Alf di Claremont, California, dilansir dari Live Science.
Tetapi dengan tinggi hampir 3,5 meter di pinggul dan panjang hingga 12,3 meter, menurut spesimen T. rex seukuran bus sekolah yang hampir lengkap yang dikenal sebagai Stan, tiran rex yang menjulang di sebagian besar dari hewan-hewan karnivora sezamannya.
Baca Juga: Sisa-Sisa Molekul Organik Ditemukan di Inti Sel Dinosaurus Berbulu
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Agnes Angelros Nevio |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR