Terapi warna pertama kali diperkenalkan pada zaman Mesir kuno. Saat itu, orang Mesir kuno menyembah matahari dan menyadari peran sentral cahaya matahari bagi kemanusiaan. Warna tersebut dipercaya dapat memberikan efek penyembuhan bagi tubuh.
Kemajuan penyembuhan terapi warna oleh seorang bernama Avicenna, pemikir Islam yang hidup di abad ke-11 makin diperkenalkan ke seluruh dunia dan disebarkan. Ia datang dengan membawa bagan yang terkait warna, suhu, dan kondisi fisik tubuh manusia. Grafik ini bahkan masih digunakan hingga sekarang, yang merinci chakra atau pusat-pusat energi di dalam tubuh manusia.
Setiap chakra diberi warna berbeda. Terapi warna ini menggunakan warna-warna sesuai bagan untuk menyembuhkan penyakit tertentu di bagian tubuh.
Pada dasarnya terapi warna merupakan terapi yang menggunakan warna atau cahaya untuk memberikan stimulasi fisiologis dan psikologis manusia. Terapi warna dapat dianalogikan seperti ketika Anda di sebuah ruangan yang berwarna hitam kelam maka tubuh dan pikiran Anda terasa tidak nyaman sehingga Anda enggan untuk berlama-lama di ruangan tersebut. Artinya, kombinasi warna tertentu dapat memengaruhi kondisi fisiologis dan psikologis manusia.
Terapi warna dapat memberikan efek perubahan fisiologis lebih dari sekedar stimulasi psikologis saja. Misalnya, warna merah dapat merangsang sistem saraf otonom, sedangkan warna biru mempunyai efek menenangkan.
Menurut Ratu Aura, praktisi terapi warna, ia yakin bahwa semua bentuk materi adalah sumber energi. Dan cahaya merupakan salah satu bentuk energi, dan dapat dipecah menjadi beberapa warna. Dengan mengkombinasikan beberapa warna tertentu, kondisi energi dalam tubuh dapat diseimbangkan.
Karena masih kontroversial hingga saat ini, terapi warna hanya boleh dijalankan pada praktik pengobatan alternatif saja. Terapi warna dijalankan sebagai obat penyembuhan dengan getaran yang menggunakan bahan alami seperti batu, permata, kristal, tanaman, rempah-rempah serta cahaya berwarna khusus.
Pun demikian, tak sedikit orang yang setuju bahwa sinar matahari alami dapat memberikan pengaruh positif bagi kesehatan. Sebagai faktanya, sinar matahari dapat menjadi sumber vitamin D secara alami. Inilah sebabnya bayi juga disarankan untuk dijemur di pagi hari untuk menghilangkan penyakit kuning yang menunjukkan bilirubin dalam darahnya terlalu tinggi.
Kekurangan sinar matahari juga dapat menyebabkan penurunan serotonin, di mana zat kimia tersebut mempengaruhi naik turunnya mood seseorang.
Bahkan terapi warna dapat dijalankan selama Anda melakukan diet. Berikut beberapa warna yang dapat membantu diet Anda.
Biru
biru merupakan penekan nafsu makan yang kuat. Bila ingin menurunkan berat badan secara cepat, cobalah mengganti warna cahaya kulkas menjadi biru yang lebih ekonomis.
Kuning
Mulailah mengganti lensa kacamata Anda dengan warna kuning, untuk membantu diet. Mengenakan kacamata hampir setengah jam sehari bisa membantu lebih fokus pada diet sehat. Selain itu, juga bisa meningkatkan kinerja organ yang lamban.
Merah
Warna ini bisa meningkatkan metabolisme tubuh. Membayangkannya saja, efeknya sudah terasa. Disarankan, bayangkan warna merah selama setidaknya 10 menit, setiap dua kali sehari.
Hijau dan violet
Hijau dan violet, atau ungu juga baik untuk menurunkan berat badan. Coba memasang gambar dari gabungan kedua warna itu, boleh juga ditambah biru, untuk menekan nafsu makan Anda.
Hitam
Anda bisa menerapkannya pada selimut, seprai, atau sarung bantal. Warna gelap itu juga ampuh menurunkan berat badan, meski banyak orang yang tidak menyadarinya.
Penulis | : | |
Editor | : | Dini |
KOMENTAR