Pejabat keamanan di Ukraina mengatakan pesawat jet Malaysia Airlines yang jatuh di Ukraina timur kehilangan tekanan tingkat tinggi karena terkena pecahan peluru kendali.
Mereka mengatakan informasi didapat dari perekam data penerbangan pesawat yang sedang dianalisa ahli Inggris.
Meskipun demikian masih belum jelas pihak yang menembakkan peluru kendali. Pemberontak pendukung Rusia dan Ukraina saling menyalahkan.
Sebagian besar dari 298 orang yang tewas dalam penerbangan MH17 berasal dari Belanda.
Penyelidik Belanda yang memimpin pemeriksaan kecelakaan menolak mengomentari pernyataan pihak Ukraina.
Pertempuran sengit menghambat pasukan polisi internasional perwira Belanda dan Australia mencapai tempat kecelakaan selama dua hari ini.
Militer Ukraina hari Senin (28 Juli) mengatakan mereka berhasil menguasai dua kota di dekat puing pesawat sebagai bagian dari usaha merebut wilayah itu dari para pemberontak.
Delegasi internasional terhenti kegiatannya di Shakhtarsk, sebuah kota sekitar 30 kilometer dari tempat jatuhnya MH17.
Kota tersebut dilaporkan ditembaki sehingga para penduduk harus melarikan diri dengan menggunakan mobil.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR