Bulan purnama akan nampak paling besar dan terang sepanjang tahun pada Minggu, 10 Agustus ini—yang juga dikenal sebagai extra-supermoon.
Bertepatan dengan waktu Bulan memasuki posisi terdekat dengan Bumi (356,896 kilometer) dalam tahun 2014, fase purnama kali ini akan muncul 16% lebih besar serta 30% lebih terang daripada biasa.
Sebetulnya komunitas astronomi sendiri menyebut supermoon semacam ini dengan istilah "bulan purnama perigee". Artinya, bulan purnama tersebut bersamaan dengan posisi Bulan yang sedang berada pada jarak terdekat dengan Bumi atau sedang di titik perigee. Fenomena ini juga bukan sangat jarang, karena terjadi setiap tahun.
Tetapi akhir pekan ini, waktunya sangat tepat. Perigee akan dicapai hanya 26 menit setelah Bulan memasuki fase penuhnya, pada pukul 18.10 UT (Universal Time) tanggal 10 Agustus. Apalagi, Bulan akan menjadi lurus tepat di atas kepala di atas langit Samudera Hindia pada waktu tertentu. Kenampakan yang takkan terjadi lagi —sampai tahun 2034.
Tidak diragukan kali orang-orang di mana pun yang menonton bulan purnama pada akhir pekan ini akan menjadi saksi fenomena langit yang mengesankan, terutama saat-saat bulan mulai terbit dan naik.
Waktu terbaiknya adalah saat Minggu petang, setelah mentari terbenam pada waktu lokal Anda. Sebab, itulah saat bulan purnama mulai menjengul.
Ilusi penglihatan nantinya menyebabkan bulan seolah tampak lebih besar saat dekat horizon: Ini karena ilusi geometrikal-optikal yang disebut efek Ponzo.
Buat para pemburu foto angkasa, coba siapkan tripod dan remote timer sebagai peralatan pembantu untuk menstabilkan shot demi shot foto Anda. Atau, lensa foto 200 mm ke atas akan membuat zoom in ke piringan bulan itu sementara mendapatkan sebuah objek latar depan (foreground) jauh lebih besar dalam frame yang sama.
Pada 2014 ada tiga kali supermoon bersamaan dengan hari pada saat Bulan di titik perigee, yakni 12 Juli, 10 Agustus, dan 9 September.
_____________________
Catatan: Supermoon merupakan bulan baru atau purnama yang terjadi saat Bulan berada dalam rentang 90 persen jarak terdekatnya dengan Bumi. Terminologi supermoon adalah penamaan dari astrologi. Untuk astronom fenomena ini disebut sebagai purnama terdekat.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR