Menariknya, selama masa kepompong, tubuh ulat dirombak ulang. "Alat genital dan sayap yang semula tidak ada, lalu dibuat. Alat pencernaan yang terlalu kompleks, dikurangi. Dari mata yang sederhana berubah menjadi mata yang kompleks. Mulut ulat dengan rahang yang kuat, berubah menjadi sedotan atau probosis," Martinus memaparkan.
Kala masa kepompong selesai, lahirlah seekor kupu-kupu. Meskipun baru lahir, naluri menggiring kupu-kupu untuk mencari pasangan hidup dan kawin mawin.
"Yang ada dalam otaknya pertama-tama adalah bereproduksi. Dia akan mencari pasangan, kawin, dan tak berapa lama akan mati," jelas Martinus, "karena itu, seperempat jam setelah lahir, kupu-kupu bisa langsung kawin."
Setelah kawin, kupu-kupu kembali mengulangi siklus hidupnya yang baru.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR