Maraknya wisawatan yang berfoto di tempat penyebrangan jalan atau zebra cross di Abbey Road London, meniru aksi band legendaris Inggris Beatles, meningkatkan kekhawatiran atas keselamatan pejalan kaki.
Dewan Kota Westminster mempertimbangkan untuk menempatkan petugas penyeberangan jalan di lokasi yang dikunjungi oleh lebih dari ribuan orang wisawatan di St John's Wood London Utara.
Para penduduk daerah itu juga mengeluh karena kemacetan meningkat pada musim panas, akibat kunjungan turis.
Dewan mengatakan masih melakukan kajian terhadap usulan tersebut. Anggota dewan juga khawatir banyaknya bus-bus wisata akan menyebabkan kemacetan karena parkir di tepi jalan.
Seorang juru bicara Dewan Kota Westminster mengatakan masih membahas pengaturan lalu lintas yang padat di Abbey Road, termasuk kemungkinan untuk menempatkan seorang petugas penyebrangan jalan.
"Penghuni Abbey Road menyampaikan kekhawatiran mereka tentang jumlah turis yang berada di jalanan di sekitar tempat penyeberangan terutama pada musim panas, dan memberikan sejumlah saran, meminta dewan kota untuk mengkaji keselamatan pejalan kaki dan pengaturan para wisatawan".
"Bagaimanapun, sampai saat ini belum ada usulan yang disetujui dan pengkajian belum selesai."
Zebra crossing di Abbey Roads menjadi terkenal setelah menjadi lokasi pemotretan untuk album Beatles, Abbey Road, yang dirilis 1969.
Lokasi Wajib Penggemar Beatles
Ruas jalan Abbey Road yang terletak di kawasan Westminster merupakan salah satu tujuan utama wisatawan yang berkunjung ke London.
Jalan ini populer ke seluruh dunia setelah The Beatles menjadikannya judul album ke-11 mereka yang dirilis pada 1969.
Sampul depan album menggambarkan empat personil grup legendaris ini, John Lennon, Paul McCartney, Ringo Starr dan George Harisson menyeberangi Abbey Road.
Lebih dari 40 tahun kemudian, Abbey Road masih menjadi magnet bagi para pencinta The Beatles.
Wisatawan lokal dan manca negara mengunjungi jalan ini hanya untuk berfoto.
Mereka tidak segan menghentikan arus lalu lintas, karena Abbey Road terletak di pertigaan jalan yang sibuk, hanya untuk menyeberangi jalan dan berpose meniru sampul album The Beatles.
Seorang turis dari Chicago, AS, Tom Goddard yang ditemui BBC Indonesia di lokasi mengatakan ia dan teman-temannya adalah penggemar The Beatles.
"John Lennon adalah seorang jenius. Ia merevolusi musik, ia seperti dewa buat saya," kata Tom yang berprofesi sebagai aranser musik.
Sedangkan Rachel Iwasaki seorang warga negara Kanada yang menikah dengan pria Jepang mengatakan ia memiliki kenangan manis dengan salah satu lagu The Beatles.
"Mendiang suami saya melamar saya dengan lagu 'Something' 23 tahun yang lalu. Saya tahu lagu itu direkam di Abbey Road dan saya bahagia bisa datang ke sini,'" kata Jane.
'Album terbaik di dunia'
Untuk mencapai Abbey Road, wisatawan bisa naik kereta bawah tanah dan turun di Stasiun Saint John's Wood dan berjalan kaki melalui ruas jalan Grove End sebelum mencapai persimpangan antara Garden Road dan Abbey Road.
Tidak ada papan pengumuman atau rambu petunjuk yang secara khusus mengarah ke Abbey Road. Satu-satunya pertanda didapat dari sebuah warung kopi di depan stasiun yang juga menjual pernak pernik resmi The Beatles seperti gelas, kaos, CD dan aneka poster seperti magnet kulkas.
Majalah musik Rolling Stones menyebut album Abbey Road sebagai "salah satu album terbaik di dunia."
Hampir seluruh lagu dalam album tersebut menjadi hits klasik, seperti 'Come Together,' 'Oh Darling,' dan 'Here Comes The Sun.'
Penggarapan album ini dilakukan di Abbey Road Studio, salah satu studio rekaman tertua di dunia. Selain The Beatles, grup Pink Floyd juga pernah membuat album mereka di studio berusia 80 tahun ini.
Tembok di halaman studio penuh dengan coretan tangan para turis selama bertahun-tahun dan umumnya berisi kekaguman dan cinta mereka untuk The Beatles.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR