Kementerian kesehatan Kenya hari Sabtu (16/8) mengatakan langkah itu diambil berdasarkan informasi dari Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO), yang menyebutkan bahwa keparahan wabah itu “telah sangat diremehkan” dan bisa terus berlanjut untuk beberapa waktu.
Dalam pernyataan, kementerian itu juga mengatakan larangan masuk wilayah Kenya itu tidak berlaku bagi para petugas layanan kesehatan yang sedang bekerja mengatasi penyebaran virus Ebola tersebut.
Pada hari Sabtu, maskapai penerbangan Kenya Airways juga mengikuti jejak banyak maskapai lain dan membatalkan penerbangan ke Liberia dan Sierra Leone.
Maskapai itu mengatakan pembatalan akan berlaku mulai Selasa (19/8) dan dilakukan berdasarkan kajian resiko oleh kementerian kesehatan negara itu.
Hari Kamis (14/8), maskapai Korean Airlines mengatakan telah menghentikan penerbangan ke Nairobi, ibu kota Kenya, guna mencegah penyebaran Ebola.
Belum ada laporan penderita ebola di Kenya, tetapi WHO menyatakan negara Afrika Timur itu berisiko tinggi karena merupakan transit tranportasi utama.
Sebelumnya, British Airways dan Emirates Airlines juga membatalkan penerbangan ke sejumlah kawasan Afrika Barat.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR