Pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang pada 8 Maret 2014 lalu mungkin berada jauh lebih ke selatan daripada yang diduga sebelumnya.
Deputi Perdana Menteri Australia Warren Truss mengatakan hal tersebut kepada Wall Street Journal, Kamis (28/8).
Kesimpulan lokasi hilangnya MH370 didasarkan pada analisis terbaru terhadap panggilan telepon yang gagal. Sesaat setelah hilangnya MH370, staf darat berupaya mengontak kru pesawat lewat telepon, tetapi gagal.
"Riset detail yang dilakukan sekarang mampu mengidentifikasi atau melacak panggilan telepon serta membantu mengetahui posisi pesawat dan arah terbangnya," kata Truss.
Pencarian MH370 terus berlanjut. Australia baru-baru ini memilih firma konsultan minyak dan gas asal Belanda, Furgo, untuk memimpin pencarian.
Pencarian kembali yang akan dimulai pada bulan September 2014 itu bisa memakan waktu setahun. Tim perlu menyisir area seluas 51.800 kilometer persegi lagi.
Truss baru saja bertemu dengan Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lay dan Menteri Transportasi Tiongkok He Jianzhong.
Australia dan Malaysia menandatangani persetujuan untuk membiayai pencarian secara patungan. Sementara itu, Tiongkok akan mengirimkan teknisi ahli.
Truss mengatakan, area pencarian takkan berubah banyak. Meski demikian, berdasarkan analisis terbaru, area yang jauh lebih ke selatan menarik untuk dikaji.
Sejauh ini, pencarian telah dilakukan di wilayah seluas 230.509 kilometer persegi dan menghabiskan dana Rp590 miliar.
MH370 seharusnya menempuh rute penerbangan Kuala Lumpur-Beijing. Namun, pesawat itu kemudian hilang.
Menurut analisis Australia pada Juni 2014, seseorang dalam pesawat sengaja membelokkan arah penerbangan.
Pesawat mungkin mengakhiri penerbangan di Samudra Hindia bagian selatan setelah kehabisan bahan bakar.
Tim investigasi saat ini telah menyelesaikan tahap pencarian awal, yaitu mencari sebab perubahan arah pada penerbangan MH 370. Mereka mengumpulkan fakta dengan mewawancara beberapa orang penting. Analisis pun kini sedang dilakukan.
Misteri MH370 tidak akan terkuak selama kotak hitam dan bangkai pesawat tersebut tidak ditemukan.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR