Peradaban manusia pertama di Amerika Utara Arktik tetap terisolasi dari orang lain di wilayah tersebut selama ribuan tahun sebelum akhirnya menghilang sekitar 700 tahun yang lalu. Hal ini ditunjukkan oleh analisis genetik terbaru. Penelitian ini dipublikasikan secara online, juga mengungkap bahwa orang Inuit saat ini dan penduduk asli Amerika dari Arktika berbeda secara genetik dari pemukiman pertama di wilayah ini.
Pemburu Inuit di Arktika, Kanada memiliki kisah yang panjang mengenai penduduk kuno misterius yang dikenal sebagai Tunit, yang pernah menghuni wilayah utara. Orang Tunit memiliki kekuatan magis dan mereka cukup kuat untuk menghancurkan leher anjing laut, dan dengan tangan kosong mampu mengangkat bangkai rumah besar. Namun cerita-cerita menggambarkan orang Tunit sebagai orang pendiam, menutup diri, menghindari kontak dengan tetangga mereka.
Banyak peneliti menepis kisah ini sebagai fiksi, tetapi sebagian besar penelitian genetik baru menunjukkan bahwa beberapa bagian dari cerita-cerita tersebut adalah nyata. Ahli evolusi genetika, Eske Willerslev dan ahli molekuler biologi, Maanasa Raghavan, dari University of Copenhagen, Denmark, dan rekan-rekan mereka mengungkapkan untuk pertama kalinya bahwa penghuni awal Arktika, Kanada adalah sekelompok Paleo-Eskimo (sebutan dari para peneliti). Mereka hidup dalam isolasi selama hampir 4.000 tahun, menahan diri dari percampuran dengan penduduk asli Amerika atau dengan nenek moyang Inuit modern.
Penelitian ini pun juga menunjukkan terjadinya migrasi yang tidak diketahui. Penelitian oleh sekelompok peneliti lainnya menunjukkan bahwa penduduk pertama Amerika memasuki Dunia Baru kira-kira 15.500 tahun yang lalu, dan disusul dua migrasi kecil oleh pemburu-pengumpul dari Asia. Penelitian baru ini mengindikasikan Paleo-Eskimo memasuki Arktika sekitar 5.000 tahun yang lalu, dalam migrasi terpisah.
Hanya ada satu wanita?
Analisis terhadap perbedaan sampel DNA maternal yang diwariskan menunjukkan bahwa migran Paleo-Eskimo ini termasuk sedikit perempuan. Mungkin hanya ada satu perempuan petualang di antara populasinya sendiri.
Ahli genetik dan antroplog Jennifer Raff, di University of Texas, Austin, yang bukan anggota dari tim peneliti tersebut, mengira bahwa analisis baru tersebut merupakan langkah besar dalam penelitian Arktika.
"Penelitian ini telah menjawab beberapa pertanyaan penting tentang prasejarah Amerika Utara Arktik," katanya. Penelitian ini menunjukkan bahwa Paleo-Eskimo tiba di Dunia Baru secara terpisah dari nenek moyang orang Inuit dan tetap berbeda secara genetik.
Membingungkan
Orang Paleo-Eskimo lebih memilih berburu dengan tombak yang lebih besar dan lebih berat yang membutuhkan jarak dekat dengan bahaya, ketimbang memilih peralatan berburu dari Asia seperti busur dan panah. Dan dari waktu ke waktu, para Paleo-Eskimo mengembangkan kultur Dorset, yaitu perkembangan tradisi perdukunan, yang terlihat pada patung-patung manusia dan hewan mereka ukir dari tanduk dan gading anjing laut.
"Mereka adalah orang yang unik dan konservatif," kata antropolog William Fitzhugh dari Smithsonian Institution. Tetapi kepercayaan spiritualitas mereka yang kuat membantu menjelaskan kepicikan mereka. Kultur Dorset mampu membuat mereka berpantang dari perkawinan dengan orang lain untuk menjamin kemurnian dan stabilitas kehidupan ritual mereka.
Nenek moyang orang Inuit modern, yang tiba di Arktik Kanada 1.000 tahun lalu, dengan kereta luncur anjing, perahu kulit besar, dan peralatan memanah canggih, tampaknya telah sama-sama membingungkan kultur Dorset. Tapi ketika yang terakhir dari kultur Dorset lenyap dari Arktika sekitar 300 tahun kemudian, mungkin sebagai akibat dari penyakit mematikan yang dibawa ke Dunia Baru oleh Viking pedagang, Inuit pendongeng mengawetkan memori mereka dalam kisah-kisah Tunit tersebut.
Penulis | : | |
Editor | : | Dini |
KOMENTAR