Menurut United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), hampir setengah penduduk di Suriah terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya dan diperkirakan jumlah pengungsi akan terus bertambah.
“Kondisi di Suriah menjadi krisis kemanusiaan terburuk dalam era ini, semakin banyak pengungsi yang membutuhkan bantuan,” kata Komisaris Tinggi UNHCR, António Guterres.
Data dari UNHCR, setahun belakangan lebih dari satu juta orang menderita di negara tersebut. Bahkan kemungkinan lebih dari tiga juta orang menderita.
Perserikatan Bangsa-Bangsa memberikan gambaran sebenarnya yang terjadi di Suriah.
Kondisi di Suriah sangat kacau. Menurut sebuah laporan, bahwa warga kota terus menjadi target kekerasan, merekapun tak sedikit yang kelaparan. “Kondisi ini terus berlanjut dan akan terus memburuk,” ujar Edward, anggota UNHCR. Tercatat dalam sehari pengungsi dapat bertambah 1.500 orang.
Sulit melarikan diri. “Banyak orang dipaksa membayar di titik poin sekitar perbatasan,” ungkap PBB. Para pengungsi harus melewati gurun di timur Yordania dan diwajibkan membayar pungutan sebesar 100 dollar Amerika tiap orang.
Edward mengatakan bahwa sejak awal tahun lebih dari 110.000 pengungsi tiba di Italia. Sebanyak 60.000 pengungsi melewati daerah Mediterania sejak krisis Libia tahun 2011. Jumlah ini tidak termasuk warga Suriah yang melarikan diri.
Anaklah korban utama. “Kami menghadapi trauma anak-anak,” ujar Edward ketika ditanya kondisi anak di Suriah. Trauma anak-anak Suriah terjadi karena mereka kehilangan pendidikan juga sekolah. UNHCR bersama pemerintah dan berbagai lembaga berhasil memasukkan 350.000 anak dari pengungsian untuk dapat bersekolah.
Membludaknya pengungsi. Terdapat tiga pusat pengungsian, di Libanon saja dihuni 1,14 juta pengungsi, di Turki dihuni 815.000 pengungsi, dan di Yordania sebanyak 608.000 pengungsi. UNHCR menyebutkan bahwa terjadi peningkatan 15 persen pengungsi Suriah di Yordania. Mereka pun mengkhawatirkan kondisi kesehatan pengungsi, seperti diabetes, serangan jantung, dan kanker.
Tak ada tempat aman. Daerah perbatasan pun tak menjamin keamanan pengungsi. Beberapa daerah perbatasan justru diambil alih oleh ISIS. Laporan dari UNHCR memberikan gambaran bahwa ribuan warga Suriah terjebak dalam kamp pengungsi Al Obaidy di Al Qa’m, Irak.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR