Kecintaan Rhett terhadap hutan hujan dan satwa liar berkembang setelah mengunjungi beberapa lokasi hutan hujan saat ia remaja. Tapi pengalamannya di wilayah Borneo Malaysia yang merupakan katalisator untuk berdirinya Mongabay.com.
Delapan minggu setelah mengunjungi hutan tropis di pulau Kalimantan itu — di mana Rhett menyaksikan orangutan jantan berayun di pohon, ia baru mendengar bahwa seluruh hutan tersebut telah ditebang untuk keperluaan industri pulp.
“Ini bukan pertama kalinya saya kehilangan sebuah tempat khusus di hutan, dan ini tidak akan menjadi yang terakhir,” jelas Rhett. “Namun kehilangan tersebut tidak perlu membuat kita berputus asa. Dengan kecerdasan dan daya nalar, kita manusia dapat melestarikan berbagai keragaman hayati dan tempat-tempat yang unik untuk generasi mendatang. Tanpa perlu mengorbankan kualitas hidup populasi ini.”
Selain Mongabay.com, Rhett juga turut mendirikan jurnal open source yakni Tropical Conservation Science, dan turut membangun jejaring sosial wilayah tropis di area Teluk San Francisco. Rhett juga menulis buku yang berjudul Rain Forest.
“Para ahli biologi jelas memiliki bagian penting dalam upaya konservasi. Namun setiap orang pun memiliki peran agar dunia alam dan hidupan liar dapat terus bergerak maju di masa yang akan datang. Tidak masalah apakah Anda seorang bankir, guru, seniman, programmer komputer, atau ilmuwan. Konservasi membutuhkan bakat dan gairah Anda,” pungkas Rhett Butler.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR