Langkah pemerintah membuka keran informasi lewat situs Data.id merupakan langkah penting. Bukan hanya bagi akademisi, melainkan juga bagi pelaku ekonomi. Keterbukaan data bisa membangkitkan perekonomian nasional.
Menurut Senior Public Sector Specialist, Head of Public Sector Management and Governance Roster Bank Dunia, Bernard Myers, keterbukaan data bukan hal baru bagi Indonesia. Dalam penyelenggaraan pemilihan umum lalu, penduduk Indonesia sudah menunjukkan kesiapannya.
"Dalam banyak cara, Indonesia sudah menjadi saksi dari kekuatan open data. Contohnya, pada pemilu yang lalu. Masyarakat bisa memonitor hasil secara langsung. Saya rasa, kita bisa dengan percaya diri mengungkapkan bahwa Indonesia sudah siap. Dengan keterbukaan data, Indonesia bisa mengembangkan penemuan sosial ekonomi," ujar Myers dalam peluncurkan "Portal Data Indonesia" di Jakarta, Jumat (15/9) lalu.
Sumber informasi juga merupakan sumber kekuatan bagi pelaku ekonomi. Direktur Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Mardianto Jatna, mengungkapkan bahwa informasi bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Karena dengan data dibuka, inovasi akan berjalan. Contohnya, ketika data dibuka, banyak aplikasi yang dibuat oleh start up. Mereka membuat aplikasi baru. Ketika aplikasi itu dibangun banyak dan bermanfaat, dia bisa ditaruh di Playstore atau di iStore. Ini akan menimbulkan wirausaha baru. Itu salah satunya," ujar Mardianto pada Kompas.com.
Selain itu, Mardianto juga menggarisbawahi bahwa keterbukaan informasi dan ketersediaan data untuk publik juga bisa membuat pemerintah lebih transparan. Di satu sisi, pemerintah bisa memonitor perusahaan swasta yang mangkir pajak. Di sisi lain, masyarakat bisa mengetahui kejanggalan data yang dipublikasikan oleh kementerian tertentu.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR