Nationalgeographic.co.id—Hilangnya 43 pelajar di Meksiko pada 2014 telah menjadi misteri sosial selama bertahun-tahun. Pada September 2014, 43 siswa laki-laki dari Ayotzinapa Rural Teachers' College itu tampaknya menghilang begitu saja.
Kala itu mereka sedang melakukan perjalanan ke Mexico City. Mereka hendak menandai peringatan 46 tahun pembantaian Tlatelolco.
Selama bertahun-tahun masyarakat telah mencoba untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada 46 pelajar yang hilang tersebut. Sebelumnya, pemerintah Meksiko mengklaim bahwa mayat para siswa itu dibakar di tempat pembuangan sampah, tapi sisa tubuh mereka tidak pernah ditemukan.
Namun bukti baru yang terbuka mengungkap hal lain. Bukti baru tersebut, sebagaimana diberitakan Inquisitr, menunjukkan bahwa kebenaran yang terjadi jauh lebih mengganggu daripada yang diperkirakan siapa pun.
Menurut laporan The Daily Beast, bukti baru itu menunjukkan bahwa polisi bersekongkol dengan kartel narkoba untuk membunuh para siswa tersebut. Bukti baru itu adalah berupa pesan teks percakapan.
Pesan teks itu menunjukkan bahwa wakil kepala polisi dan bos kejahatan Gildardo López Astudillo berkoordinasi untuk mengeksekusi para siswa tersebut. Para siswa itu dieksekusi karena mengambil alih bus-bus yang merupakan bagian dari operasi peredaran narkoba untuk menyelundupkan heroin ke Amerika Serikat. Mereka mengambil alih bus-bus tersebut saat melakukan perjalanan ke Mexico City.
Dengan adanya bukti baru tersebut, keluarga para siswa sekarang menuntut pencarian baru untuk mayat-mayat anak-anak mereka. Selain itu, semua pihak keluarga juga menuntut tindakan terhadap mereka yang terlibat dalam pembantaian tersebut.
Baca Juga: Kenapa Suku Aztek Suka Bikin Ritual Pengorbanan Manusia Berdarah-darah
Konspirasi Besar
Menurut mantan kepala operasi internasional Badan Penegakan Narkoba Mike Vigil, bukti baru ini menunjukkan bahwa pemerintah Meksiko bersekongkol dengan kartel narkoba untuk membunuh para siswa tersebut.
"Bukti baru yang terungkap terkait kasus Ayotzinapa membukanya lebar-lebar dan memberikan bukti tak terbantahkan tentang siapa yang terlibat dalam pembantaian para pelajar tersebut," kata Vigil.
"Kisah pembantaian para pelajar di Ayotzinapa seperti film Hollywood, tapi kejadiannya nyata. Ini melibatkan kolusi antara polisi, tentara, kejahatan terorganisir, dan ditutup-tutupi secara besar-besaran oleh pemerintah Meksiko."
Peran Militer
Pesan teks antara wakil kepala polisi dan López telah diintersepsi oleh militer Meksiko. Namun pihak militer membutuhkan waktu tujuh tahun untuk membukanya. Banyak yang percaya ini menunjukkan bahwa pihak militer juga memainkan peran kunci dalam pembunuhan tersebut.
"Tentara menyembunyikan informasi karena itu adalah kepentingan terbaik mereka untuk melakukannya. Seluruh dunia tahu bahwa tentara mengendalikan perdagangan narkoba [di bagian Meksiko itu]," kata seorang komandan polisi berpangkat tinggi Meksiko kepada The Daily Beast.
"Tentara menghancurkan siapa pun atau apa pun yang menghalangi mereka. Mereka bekerja dengan kejahatan terorganisir untuk melindungi tujuan mereka sendiri," tambah komandan tersebut.
Baca Juga: Gua Meksiko Berusia 30.000 Tahun yang Berada di Wilayah Kartel Narkoba
Source | : | inquisitr,The Daily Beast |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR