Sejak bulan Agustus lalu, Gunung Slamet yang terletak di Provinsi Jawa Tengah sudah menunjukkan peningkatan aktivitas vulkaniknya. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status Gunung Slamet dari Waspada menjadi Siaga (Level III) pada tanggal 12 Agustus 2014.
Menurut sumber Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), seiring dengan peningkatan status tersebut berbagai upaya penanganan juga mulai dilakukan. Antara lain seperti mempersiapkan masyarakat yang berada dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) II untuk selalu berada dalam kewaspadaan dan memperhatikan update perkembangan Gunung Slamet oleh BPBD setempat. (Baca juga di sini)
38 kali letusan, 20 dentuman
Pada kemarin, Kamis (11/9), antara pukul 12.00-18.00 WIB, aktivitas gunung kembali meningkat. Berdasarkan pengamatan dari pos gunungapi Slamet oleh PVMBG, Gunung Slamet mengeluarkan 38 kali letusan yang mengarah ke barat dan barat daya atau masuk wilayah Brebes dan Tegal, Jawa Tengah. Tinggi letusannya 200 hingga 1.500 meter.
Slamet memuntahkan material berupa lava pijar serta abu tebal cokelat kehitaman. Juga terdengar dentuman kuat sebanyak 20 kali disertai gemuruh.
"Saat cerah, teramati sembilan kali erupsi abu tebal berwarna hitam kecokelatan dan lima kali lontaran material atau lava pijar setinggi 100-700 meter dengan jarak luncur sekitar 1.300 meter sehingga membakar kawasan hutan semak belukar di sebelah timur. Lontaran lava pijar ini merupakan letusan atau erupsi tipe strombolian," kata pakar vulkanologi yang juga Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono, dikutip Antara News.
Sifat letusan Gunung Slamet strombolian dengan letupan ke atas dan akan kembali lagi ke bawah. Pun Surono menegaskan, meski aktivitasnya cenderung meningkat, status Gunung Slamet masih Siaga. Tidak perlu dinaikkan ke level yang lebih tinggi.
Membakar sabana
Lontaran material lava pijar dari puncak gunung meluncur hingga jarak sekitar 1.300 meter. Hal ini menyebabkan hutan sabana di sekitar puncak Slamet terbakar, di dua titik yaitu di kawasan timur dan barat laut.
"Masyarakat diimbau untuk tenang namun tetap siap siaga. Rekomendasi untuk masyarakat agar tak memasuki area radius 4 kilometer dari puncak gunung," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.
Gunung Slamet secara administratif masuk ke dalam lima wilayah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Purbalingga. Sempat diturunkan statusnya ke Level II pada bulan Mei 2014 ini, tapi Slamet kembali menggeliat sejak bulan Juni 2014.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR