“(Motif) spiral ditafsirkan sebagai simbol dewa matahari dan kultus matahari adalah bagian penting dari kepercayaan di Zaman Perunggu Skandinavia. Mungkin ada semacam asosiasi antara perunggu yang berkilauan dan sinar matahari,” jelasnya.
Adapun informasi mengenai periode di daerah tersebut langka. Para ahli cenderung setuju bahwa banyak dari sistem kepercayaan serupa dengan Yunani Kuno dengan kultus politeistik membentuk landasan dari bakal mitologi Nordik.
“Namun mengapa senjata yang diukir dengan simbol matahari diletakkan di wilayah air laut yang kurang cerah? Saya tidak tahu, tapi saya pikir tindakan itu pasti beresonansi dengan kepercayaan mitologis dan kosmologis dari komunitas Zaman Perunggu setempat,” beber Sami Raninen.
Baca Juga: Kutukan Pedang Samurai Muramasa: Menakutkan Sekaligus Dipuja
Dikutip dari Yle, ada tujuh pecahan pedang yang ditemukan di tempat tersebut. Walaupun Matti Rintamaa menemukan pedang pada bulan Juli lalu, penemuan baru diungkap oleh pihak Museum Satakunta dan Badan Warisan Finlandia.
“Benda itu mungkin rusak dan kemudian diangkut ke lokasi bersama dengan beberapa tanah subur yang dibawa sehubungan dengan proyek konstruksi bertahun – tahun yang lalu,” ungkap pihak museum dan Badan Warisan Finlandia dalam siaran pers.
Yle juga melaporkan disebutkan selama Zaman Perunggu, daerah di sekitar Teluk Panelia Kuno merupakan kawasan padat penduduk. Hal ini dibuktikan dari banyaknya gundukan makam di daerah itu. Panelia juga memiliki gundukan pemakaman terbesar di Finlandia dari Zaman Perunggu bernama Kuninkaanhauta, atau bisa diterjemahkan sebagai makam kerajaan.
Pedang yang disebut-sebut berusia 4.000 tahun itu saat ini berada di Helsinki dan dikatalogkan dalam koleksi arkeologi Museum Nasional Finlandia. Upaya penggalangan dana telah diluncurkan guna menutupi biaya konservasi dengan tujuan untuk menampilkan pedan di museum regional.
Source | : | Newsweek,yle.fi |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR