National Board of Antiquities Finlandia mengirim seorang arkeolog ke tempat tersebut. Hasilnya ditemukan lebih banyak potongan pedang. Museum Satakunta dalam pernyataannya menuturkan kalau penemuan seperti ini sangat langka karena kurang dari 200 benda dari Zaman Perunggu yang ditemukan di Finlandia.
Total sudah ada sekitar 25 pedang atau belati dari periode ini yang ditemukan, dua di antaranya dari wilayah Panelia. Diketahui Zaman Perunggu Nordik berlangsung dari 1700 SM sampai 500 SM.
“Kami percaya bahwa pedang itu adalah temuan liar. Itu mungkin awalnya ditempatkan di perairan dangkal,” ujar Leena Koivisto, arkeolog Museum Satakunta kepada Newsweek.
Baca Juga: Aksi Menelan Pedang: Seni Kuno Berusia Ribuan Tahun yang Jadi Populer
“Saat laut berangsur-angsur surut, bekas teluk berubah menjadi rawa dan akhirnya menjadi ladang. Pedang itu tertutup lapisan gambut,” lanjutnya.
Pada pedang ini samar-samar terlihat adanya simbol matahari. Sami Raninen, seorang fotografer dan kurator di Badan Warisan Finlandia menjelaskannya lebih lanjut.
“Artefak bergengsi kadang-kadang disimpan di tanah atau di air. Tampaknya, ini adalah upaya untuk menyenangkan atau mendamaikan dewa – dewa Khthonik,” jawab Sami Raninen.
Sebagai informasi, Khthonik sendiri memiliki kaitan dengan dunia bawah tanah dalam mitologi Yunani. Sami Raninen menyebutkan pada saat itu ada beberapa petunjuk mengenai kultus matahari.
Baca Juga: Norimitsu Odachi: Siapa Pemilik Pedang Jepang Abad ke-15 Ini?
Source | : | Newsweek,yle.fi |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR