Kini ada lebih dari tujuh miliar manusia di Bumi, dan sekitar seperdelapannya tidak mendapat cukup makanan. Pertanyaan terkait bagaimana Bumi akan dapat menampung makhluk yang tinggal di atasnya yang terus menerus bertambah masih menjadi isu hangat.
Belakangan ini muncul dua pendapat bertentangan terkait jumlah populasi penduduk Bumi di masa depan. Pada studi yang dilakukan PBB bersama dengan University of Washington dan diterbitkan di jurnal Science di bulan September lalu, disebutkan akan ada sekitar 9,6 miliar Earthling—penduduk Bumi di tahun 2050, meningkat hingga 11 miliar jiwa pada tahun 2100.
Sedangkan pada studi lain yang diterbitkan jurnal Global Environmental Change, dikatakan bahwa populasi di Bumi akan mencapai puncaknya di akhir abad ini dengan nilai 9,4 miliar jiwa dan justru akan semakin menurun hingga di bawah 9 miliar jiwa pada tahun 2100.
!break!Jumlah kita di masa depan, berapa banyak anak yang akan kita lahirkan, berapa lama kita akan hidup, di mana dan bagaimana cara kita hidup akan berdampak pada tiap aspek yang ada di Bumi tempat kita tinggal ini: daratan, laut, hutan, alam liar, sungai, danau, kualitas air, atmosfer, cuaca dan iklim.
Namun, siapa saja manusia dengan jumlah 7 miliar itu dan di mana mereka dilahirkan masih menjadi misteri: Tidak ada data sensus akurat yang menghitung jumlah manusia di Bumi. Estimasi jumlah populasi kebanyakan dibuat oleh pemerintah tiap negara dan lembaga internasional seperti PBB. Estimasi tersebut berdasarkan asumsi jumlah populasi yang ada sekarang dan ekspektasi angka kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk di suatu wilayah.
Lonjakan populasi terbesar terjadi selama beberapa abad terakhir. Pada tahun 1900 demografi mencatat populasi dunia ada 1,6 miliar jiwa, sekitar 2,5 miliar jiwa di tahun 1950, dan lebih dari 6 miliar di tahun 2000. Hingga kini, tercatat ada sekitar 7,2 miliar jiwa manusia di Bumi.
Dalam beberapa tahun terakhir sekitar satu miliar jiwa bertambah tiap 12 sampai 13 tahun sekali. Perihal ada berapa jumlah populasi manusia di Bumi sekarang ini pun masih menjadi perdebatan. Masing-masing lembaga sensus memiliki nilai estimasi yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Studi terbaru yang dilakukan PBB di bulan September 2014 lalu memperkirakan bahwa pertumbuhan penduduk dunia mungkin tidak akan berhenti dalam waktu dekat. Hal itu berkebalikan dari estimasi yang dilakukan lima tahun lalu, ketika ahli demografi memperkirakan populasi dunia diperkirakan akan mencapai sekitar sembilan miliar dan mulai menurun hingga tahun 2045.
Peneliti BRIN dan Inggris Berkolaborasi Mengatasi Permasalahan Sampah Plastik di Indonesia
Penulis | : | |
Editor | : | Kahfi Dirga Cahya |
KOMENTAR