Pemerintah Kazakhstan memerintahkan warganya untuk melarang anak-anak mereka menonton film kartun SpongeBob SquarePants karena menganggap film itu bisa merusak otak anak-anak negeri bekas Uni Soviet tersebut.
Kementerian Pendidikan Kazakhstan telah menyaksikan beberapa episode film itu dan meminta para orangtua agar tidak mengizinkan anak-anak mereka menyaksikan film tersebut.
Pemerintah Kazakhstan menilai karakter yang ada dalam film kartun itu menciptakan sebuah budaya holiganisme, kekerasan, dan bullying.
Ketua Komite Perlindungan Hak Anak Zabira Oraztalieva mengatakan, karakter-karakter dalam film itu memberikan dampak buruk terhadap pola pikir anak-anak.
"Perilaku buruk yang ditampilkan para karakter film merasuki pemikiran anak-anak dan memengaruhi perilaku anak-anak itu," ujar Oraztalieva.
Namun, Pemerintah Kazakhstan tidak memblokir siaran televisi asing yang menyiarkan kartun itu karena warga dengan mudah mengakses film ini dari YouTube atau media sosial lainnya.
Dengan demikian, menurut Oraztalieva, peranan dan tanggung jawab orangtua sangat penting dalam masalah ini. "Para orangtua Kazakhstan seharusnya tidak mengizinkan anak-anak mereka menonton kartun SpongeBob SquarePants," kata Oratzalieva.
"Kami menyaksikan bagaimana kartun ini memuat unsur-unsur kekerasan terhadap orang lain dan terlihat sangat menikmati aksi kekerasan tersebut. Ini akan berdampak buruk bagi anak-anak," tambah dia.
"Film ini memberikan ide kepada anak-anak bahwa perilaku seperti yang dilakukan karakter dalam film tersebut adalah sesuatu yang positif dan bisa ditiru," Oraztalieva menuturkan.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR