Tidak mudah menjadi tua di Indonesia. Setidaknya itu yang tercermin dalam indeks global atas 96 negara yang diterbitkan Rabu (1/10), bertepatan dengan Hari Warga Lanjut Usia Internasional.
Secara keseluruhan, Indonesia menduduki urutan ke-71 dari 96 negara—jauh di bawah negara ASEAN lain: Thailand (ke-36), Filipina (ke-44), Vietnam (ke-45).
Indeks global itu disusun oleh HelpAge International, lembaga nirlaba yang bermarkas di London dengan afiliasi di 65 negara. Organisasi tersebut bertujuan membantu warga lansia melawan diskriminasi, mengatasi kemiskinan, serta menjalani hidup yang aktif dan terjamin.
Terdapat 13 indikator dalam indeks yang dikelompokkan menjadi empat bagian, yakni jaminan pendapatan, layanan kesehatan, layanan pendidikan dan pekerjaan, serta lingkungan yang mendukung.
Dalam bidang lingkungan yang mendukung, Indonesia mendapatkan nilai tinggi, berada di urutan kedelapan, jauh di atas rata-rata untuk semua indikator, dan salah satu yang tertinggi dalam hal keterhubungan sosial.
Namun Indonesia mendapatkan angka nan rendah dalam hal layanan keseharan, berada di bawah rata-rata kawasan untuk indikator harapan hidup, dan paling rendah dalam bidang jaminan pendapatan. Harapan hidup untuk warga Indonesia setelah lewat usia 60 adalah delapan belas tahun, dengan harapan hidup sehat selama 14,3 tahun.
Hanya 8 persen warga berusia di atas 65 tahun yang yang tercakup pensiun.
Bandingkan dengan Norwegia, yang menduduki peringkat pertama di daftar tersebut. Setelah usia 60, orang Norwegia masih punya harapan hidup 24 tahun, dengan 17,4 tahun dalam keadaan sehat. Seratus persen warga di atas 65 tahun tercakup dalam program pensiun.
Menurut HelpAge International, saat ini terdapat 868 juta warga dunia yang berusia di atas 60 tahun atau hampir 12 persen populasi global. Menjelang tahun 2050, jumlahnya akan melonjak jadi 2,02 miliar tau 21 persen jumlah penduduk dunia.
Di puluhan negara termasuk sebagian besar wilayah Eropa Timur, jumlah warga berusia di atas 60 tahun akan mencapai lebih dari 30 persen populasi dunia.
Norwegia yang menduduki peringkat pertama berhasil menggeser Swedia ke tempat kedua. Swedia menduduki urutan pertama saat indeks ini diluncurkan pertama kali, tahun lalu.
Swiss, Kanada, dan Jerman melengkapi posisi lima besar. Amerika Serikat berada di urutan ke-8, Jepang urutan ke-9, Tiongkok di urutan ke-48, Rusia ke-65, dan India ke-69.
HelpAge International mengatakan, pertumbuhan ekonomi bukan jaminan untuk memperbaiki kehidupan lansia. Kebijakan jaminan pendapatan di Meksiko dalam beberapa tahun terakhir melonjakkan posisi negara tersebut ke urutan 30, walau negara itu tak sekaya Turki yang berada di posisi 77.
Menurut HelpAge International pula, hanya setengah dari penduduk dunia bisa berharap mendapat pensiun dalam usia tuanya. Ketua HelpAge Toby Porter mendesak negara-negara untuk bergerak lebih cepat memperluas cakupan pensiun seiring dengan peningkatan populasi warga lansia.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR