Petani berusaha menjauhkan hama dari tanamannya menggunakan pestisida. Ada dua cara kerja pestisida terhadap sayuran yang mereka tanam. Yang pertama adalah pestisida kontak langsung. Setelah disemprotkan, serangga akan mati saat memakannya, atau beberapa saat setelah makan. Pestisida jenis ini hanya menempel di permukaan, dan beberapa bisa dihilangkan dengan cara mencucinya di air yang mengalir.
Jenis yang kedua adalah jenis pestisida sistemik. Pestisida jenis ini akan diserap oleh tanaman dan dialirkan ke seluruh bagiannya, hingga hama yang memakannya akan mengalami keracunan. Artinya, pestisida jenis ini berada di seluruh bagian tanaman, mulai dari akar, batang, daun, hingga buah, dan tak hilang saat dicuci.
“Misalnya ada petani yang menggunakan pestisida sistemik dalam proses penanaman wortel,” papar Ahmad Sulaeman, Guru Besar Keamanan Pangan dan Gizi Manusia, Fakultas Ekologi Manusia, IPB. “Pestisida terbanyak akan ada di bagian luar wortel, dan makin ke dalam, kandungannya makin sedikit,” ungkapnya. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa sayur dan buah harus dikupas. “Jangan sayang-sayang, kupas saja banyak-banyak,” tekan Ahmad.
Bahan kimia yang dikandung oleh sayur dan buah yang diberi pestisida selama masa penanamannya, bisa mengalir di tubuh manusia melalui darah dan bisa memengaruhi mata, jantung, paru-paru, perut, hati, lambung, otot, usus, juga otak dan syaraf. Bahkan untuk ibu menyusui, pestisida dapat berpindah kepada bayi melalui air susu ibu, dengan jumlah yang terus berakumulasi.
Cara terbaik adalah mengonsumsi pangan organik, kata Ahmad. “Dengan makanan organik kita tak akan takut lagi dengan zat-zat kimia,” ungkapnya. Di mana kita bisa mendapatkan makanan organik dengan harga yang murah? Temukan jawabannya di Kontradiksi Pangan Organik.
Penulis | : | |
Editor | : | Yoga Hastyadi Widiartanto |
KOMENTAR