Dua fenomena langit menarik berpeluang diamati dari wilayah Jakarta pada Rabu (8/10) senja nanti. Keduanya adalah gerhana dan selenelion, saat Bulan dan Matahari terpisah 180 derajat.
Warga Jakarta berpeluang menyaksikan fenomena tersebut sekitar pukul 17.44-17.45 WIB. Sangat singkat. Bulan akan terbit pada pukul 17.43 WIB sementara Matahari bakal tenggelam pada pukul 17.46.
Secara visual, dalam fenomena langit nanti, warga Jakarta bisa melihat Bulan berwarna merah saat baru saja terbit di ufuk timur. Pada saat yang sama, warga Jakarta juga bisa Matahari dan senja dengan semburat merah di ufuk barat.
Agar gerhana dan selenelion bisa teramati secara optimal, pemilihan tempat yang baik diperlukan. Syarat utama tempat adalah memiliki medan pandang luas dan minim penghalang. Ini sulit dicari dengan kondisi Jakarta yang penuh gedung bertingkat.
Namun, kondisi itu bisa diakali dengan menggunakan gedung bertingkat sebagai "alat". Pengamatan bisa dilakukan di lantai teratas sebuah gedung bertingkat sehingga medan pandangnya lebih luas.
Bila bekerja di wilayah Sudirman, Thamrin, Rasuna Said, Gatot Subroto, dan Slipi, gedung perkantoran bisa dimanfaatkan sebagai tempat pengamatan. Jadi, begitu jam kerja selesai pukul 17.00 WIB, jangan buru-buru pulang dahulu.
Untuk mengamati fenomena nanti, modalnya hanya mata. Gerhana bulan dan selenelion bisa diamati dengan mata telanjang. Cukup memandang ke ufuk timur dan barat, maka fenomena langka itu akan terlihat.
Jangan lupa, siapkan kamera. Bila bisa membuat foto 360 derajat, keahlian itu bisa dimanfaatkan sehingga gambar yang dihasilkan bisa menunjukkan lebih jelas keistimewaan gerhana dan selenelion senja nanti. Selamat mengamati!
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR