Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Indonesia M Nasir, mengatakan bahwa penggabungan antara Kementerian Riset dan Teknologi dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi akan memungkinkan sinergi antara lembaga riset dan perguruan tinggi.
"Dengan penggabungan, maka kegiatan riset di Dikti dapat fokus pada hulu. Nah, nanti bagaimana riset ini dihilirisasi di lembaga penelitian," kata Nasir usai acara serah terima jabatan di gedung Kementerian Ristek dan Dikti, Jakarta, Selasa (28/10).
Pakar anggaran dari Universitas Diponegoro itu menambahkan, dengan pembagian tersebut, maka "penelitian di lembaga riset nanti tidak lagi fokus pada explanation (penjelasan), tetapi yang sudah sifatnya terapan."
Nasir mengungkapkan, selama ini, masalah yang sering terjadi adalah tumpang tindih antara perguruan tinggi dengan lembaga riset serta antarlembaga riset. Perguruan tinggi ataupun lembaga riset bisa melakukan penelitian dari dasar hingga terapan.
"Barangkali dengan ristek disatukan dengan pendidikan tinggi ini akan menjadi lebih baik," kata dia.
Untuk tahap awal, Nasir akan melakukan reorganisasi yang ditargetkan selesai akhir 2014.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR