Indonesia dikenal sebagai heaven under the sea alias surga bawah laut.
Julukan itu tidak berlebihan karena dari laut di Indonesia menjadi surga bagi kehidupan bawah laut dan menjadi marine mega biodiversity terbesar dunia. Tercatat ada 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut dan 950 spesies biota terumbu karang yang tumbuh di perairan Indonesia.
Berbagai titik penyelaman tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke. Tempat diving yang paling terkenal tentu Raja Ampat di Papua, Bunaken, dan Wakatobi di Sulawesi Utara.
Kekayaan alam bawah laut Indonesia meliputi flora dan fauna, termasuk terumbu karangnya. Salah satu fauna bawah laut yang menarik adalah Udang Emperor. Udang dengan nama latin Periclimenes imperator itu berhabitat di sepanjang laut Indo Pasifik.
"Penumpang"
Udang Emperor ini sering ditemukan hidup dengan menjalankan simbosis komensalisme atau hubungan di mana hanya salah satu pihak saja yang diuntungkan, walau hewan lainnya pun tidak dirugikan.
Udang ini terlihat sering melakukan simbiosis dengan teripang dan nudibranch, atau kelinci laut. Hidup berpasang-pasangan, udang emperor menumpang di hewan lain dan memakan mikroorganisme yang menempel pada tubuh hewan yang dia tumpangi itu.
Akan tetapi dengan tubuh yang mungil, berukuran 4 – 8 milimeter, udang emperor adalah sasaran empuk bagi para predator di sekitarnya. Karenanya, untuk mempertahankan dirinya, seringkali udang emperor beradaptasi secara fisiologis: punya warna yang sama dengan hewan yang ditumpanginya.
Dan tak jarang pula, udang emperor bersembunyi di bagian bawah dari hewan yang menjadi induk semangnya itu.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR