Salah satu tempat bersejarah yang bisa dikunjungi adalah Gua Madira atau Lie Madira di Kampung Roa Lie, Kecamatan Hawu Mehara, sekitar 30 menit dari kota Seba dengan sepeda motor.
”Gua ini dulu pernah ditinggali oleh orang bernama Ama Dira sebagai tempat persembunyian setelah lari dari keluarga besarnya,” kata Kattu Keraba (41), juru kunci Goa Madira.
Kattu memperkirakan Ama Dira tinggal di gua itu puluhan tahun lalu di awal masa kemerdekaan Indonesia. Menurut dia, Ama Dira melarikan diri setelah berselisih dengan keluarga besarnya.
Gua Madira kini kerap didatangi penduduk Sabu di akhir pekan untuk sekadar mandi di kolamnya yang jernih. Dari pintu masuk berukuran kecil di bawah sebuah pohon besar, kolam di dalam goa itu tampak jernih kehijauan.
Di tengah Kota Seba, bangunan bersejarah yang juga menarik dikunjungi adalah Istana Sabu atau Teni Hawu. Yang disebut istana ini menyerupai rumah serupa peninggalan zaman Hindia Belanda dengan pilar-pilar besar di pendapa yang luas. Istana kini didiami oleh salah satu keturunan dari kerabat raja, yakni pasangan Agustina Elisabeth Rame Haoe (59) dan George Tony Bulan (61). Menurut Elisabeth, istana itu baru dibangun tahun 1875 oleh raja terakhir yang tak memiliki keturunan.
”Raja dan dua saudaranya membuat bangunan seperti ini konon setelah melihat bangunan di negeri Belanda,” kata Elisabeth.
Menilik sejarah yang tercatat di Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua, Sabu memang sempat berhubungan dengan pemerintahan Belanda pada 1756. Ketika itu, Sabu diwajibkan menyediakan tenaga tentara bagi Belanda untuk keperluan pertahanan di Kupang.
Bangunan Istana Sabu masih terawat. Beberapa perabot kuno seperti tempat tidur kayu dengan tiang kelambu juga masih utuh. Di salah satu lemari tampak pula porselen-porselen kuno yang agak bergaya Eropa.
Elisabeth dan Tony kini membuka istana itu bagi siapa saja yang hendak menginap. Kendati hanya ada tiga kamar besar, tamu yang menginap bisa cukup banyak karena Elisabeth menyediakan kasur busa cukup banyak. ”Siapa saja silakan menginap di sini,” kata Elisabeth.
Di Sabu, penginapan turis memang belum banyak. Baru ada satu hotel yang berada jauh di luar Kota Seba. Sementara di kota baru ada segelintir tempat penginapan sederhana. Istana Sabu bisa menjadi alternatif yang menyenangkan bagi pelancong yang ingin merasakan pengalaman tidur di istana kuno.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR