Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menargetkan penyelenggaraan Tambora Menyapa Dunia tahun 2015 mampu menggaet kunjungan wisatawan hingga 2 juta orang.
Hal itu dikatakan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Amin saat membuka Festival Tambora 2014 yang merupakan rangkaian acara dalam menyambut acara Tambora Menyapa Dunia 2015 di Lapangan Beringin, Kabupaten Dompu, Senin (17/11).
Menurut Wagub, Tambora Menyapa Dunia merupakan kegiatan budaya dan pariwisata berkelas dunia sehingga masyarakat di Kabupaten Dompu harus menyambut gembira.
"Kegiatan Tambora Menyapa Dunia merupakan acara budaya dan pariwisata yang menyajikan pernik-pernik dan keunikan dari Gunung Tambora yang pernah meletus pada tahun 1815 dan mampu membuat perubahan iklim dunia," katanya.
Puncak acara Tambora Menyapa Dunia akan diselenggarakan bulan April 2015. "Mudah-mudahan dari acara ini nantinya akan sesuai dengan target kita yang akan mendatangkan 2 juta wisatawan baik luar negeri maupun dalam negeri," katanya. Ia menambahkan, berharap agar acara Tambora Menyapa Dunia bisa berlangsung dengan sukses dan mampu melampaui target yang telah ditetapkan, yaitu bisa menggaet 2 juta wisatawan.
Sementara, di tempat yang sama, Bupati Dompu Bambang M Yasin, mengajak masyarakat Dompu untuk bersama-sama menyukseskan kegiatan tersebut, sebagai sarana untuk membuka mata dunia bahwa di Dompu pernah ada sebuah gunung yang menjadi sesuatu yang luar biasa karena letusannya.
"Kegiatan ini secara ekonomi pasti akan menguntungkan masyarakat Dompu, melalui kegiatan Tambora Menyapa Dunia, kita akan mengingatkan dunia bahwa di Kabupaten Dompu ada gunung yang pernah menjadi sesuatu yang luar biasa karena letusannya," ucapnya.
Tahun 1815 adalah tahun bersejarah bagi perubahan iklim di dunia. Banyak juga yang menyebutnya sebagai "kiamat kecil" lantaran pada tahun tersebut Gunung Tambora meletus hebat.
Letusan gunung yang memiliki tinggi 2.851 meter itu menjadi letusan terbesar sejak letusan Danau Taupo pada tahun 1815.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR