Upaya Pemerintah Indonesia menjalin kerja sama bilateral dengan Tiongkok semakin serius. Kini, pemerintah berencana membangun proyek wisata sejarah perjalanan dan budaya terkait masuknya orang Tiongkok ke Indonesia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengemukakan hal itu seusai berkunjung ke kediaman Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Xie Feng, di Jakarta, akhir November lalu.
”Indonesia memiliki sejarah hubungan baik dengan Tiongkok sehingga proyek ini bisa dikatakan sebagai pertukaran budaya,” ujarnya.
Arief mengungkapkan, Laksamana Cheng Ho, pelaut dari zaman Dinasti Ming, berlayar ke Indonesia, termasuk mengunjungi Jawa dan Sumatra.
”Dengan latar belakang itu, kami akan mengembangkan wisata tematik jalur pelayaran Cheng Ho di Indonesia,” ujarnya. Wisata tematik itu mengambil rute Palembang, Batam, Bangka-Belitung, Jakarta, Cirebon, Semarang, dan Surabaya.
Arief menambahkan, guna mendukung paket wisata jelajah ekspedisi Cheng Ho, Indonesia dan Tiongkok akan merevitalisasi sejumlah bangunan. Bangunan itu di antaranya Kelenteng Sam Poo Kong (Semarang) dan Taman Filosofi di Tiongkok.
Seusai pertemuan yang berlangsung satu jam itu, Duta Besar Xie Feng kepada wartawan menyampaikan, pihaknya menyambut baik tawaran kerja sama itu.
Berdasarkan data Kementerian Pariwisata, jumlah wisatawan Tiongkok yang datang ke Indonesia terus meningkat. Pada 2007, jumlahnya 230.476 orang dan meningkat menjadi 807.429 orang pada 2013.
Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Wisata Kementerian Pariwisata Fransisca Nina mengatakan, meningkatnya jumlah wisatawan Tiongkok itu harus dilihat sebagai peluang. (Baca pula: Pertumbuhan Wisata Tiongkok Semakin Melaju)
Menurut Arief, wisatawan Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia ditargetkan 1 juta orang pada 2015. Apalagi, ada rencana pembebasan visa kunjungan singkat bagi warga negara Tiongkok ke Indonesia.
Baca: 2016, Kunjungan Turis Tiongkok Ditargetkan 3 Juta Orang
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR