Pesawat Israel melancarkan gempuran ke sebuah lokasi di Kota Gaza, Sabtu (20/12). Sejumlah warga di kawasan Khan Yunis, Gaza mengaku mendengar dua ledakan. Namun, ledakan itu tidak menimbulkan korban cedera maupun tewas.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Israel, Letnan Kolonel Peter Lerner, mengatakan pesawat tersebut mengincar "infrastruktur teror Hamas" sebagai balasan setelah sehari sebelumnya sebuah roket mendarat di Eshkol, bagian selatan Israel. Adapun roket itu mendarat di area terbuka dan tidak ada korban jiwa.
Serangan Israel ke Gaza merupakan yang pertama sejak gencatan senjata diberlakukan pada Agustus lalu. Kala itu, pihak Hamas menembakkan roket dan mortir ke arah Israel selama 50 hari. Di sisi lain, Israel melancarkan serangan udara dan mobilisasi pasukan.
Dalam rangkaian serangan itu, militer Israel dituduh melakukan kejahatan perang ketika menghancurkan empat bangunan penting di Gaza. Di antaranya ialah rumah susun setinggi 12 lantai di Kota Gaza dan gedung perkantoran di Kota Rafah, bagian selatan Jalur Gaza.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mencatat lebih dari 2.100 warga Palestina tewas. Nyaris 500 anak-anak di antara mereka yang tewas. Di pihak Israel, sebanyak 64 serdadu dan empat warga sipil tewas dalam konflik selama 50 hari itu. PBB juga memperkirakan lebih dari 17.000 rumah telah dihancurkan atau dirusak.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR