Rectal feeding dan redehidrasi digunakan dalam metode interogasi ini sebagai alat pengontrol kelakuan, sekalipun tak ada kebutuhan medis untuk kedua tindakan tersebut.
Satu orang tahanan setidaknya diketahui yang menjalani masa tahanannya dengan telanjang dan dirantai ke lantai beton, tewas karena hipotermia di fasilitas tahanan CIA. Tahanan tersebut berada di bawah pengawasan satu petugas junior CIA yang tak punya kompetensi memadai sebelumnya.
Para tahanan juga kekurangan tidur tanpa henti selama 180 jam interogasi, dikombinasikan dengan telanjang selama pemeriksaan, berhadapan dengan aneka rupa teknik interogasi yang diwarnai kekerasan.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR