Tim SAR hari Sabtu (13/12) terus berusaha mencari lebih dari 100 orang yang masih hilang setelah tanah longsor menimbun rumah-rumah di sebuah kawasan berbukit di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Menurut jurubicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, sekitar 105 rumah hancur akibat lumpur yang menerjang dari atas bukit Jumat (12/12) malam.
Ia mengatakan tim SAR juga mengangkut 38 warga cedera ke rumah sakit, empat di antaranya dalam kondisi parah. Sekitar 370 warga lainnya telah diungsikan ke tempat-tempat penampungan sementara.
Dilansir dari Kompas.com, masih banyak korban yang belum ditemukan karena tertimbun tanah longsor.
Sementara data dari Posko Induk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara di Kantor Koperasi Pegawai Republik Indonesia menyebutkan jumlah korban meninggal dunia yang telah ditemukan sebanyak 12 orang dan tujuh orang di antaranya telah teridentifikasi. Sementara itu, 15 korban selamat ditemukan dalam kondisi luka-luka.
Sedangkan Kepala Desa Sampang Purwanto mengatakan bahwa pertolongan belum dapat dilakukan karena tanah terus bergerak dan kondisi gelap gulita. "Sebagian besar sudah menyelamatkan diri. Yang lain belum diketahui," katanya.
Musim hujan tahunan di Indonesia lazim mengakibatkan tanah longsor dan banjir bandang.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR