Pembuat malware atau program jahat "Gadis Mabuk" di Facebook tampaknya benar-benar cerdik dan liat. Bagaimana tidak, dua minggu setelah berhasil dideteksi, "karya jahat" dari si pembuat masih banyak berkeliaran di jejaring sosial tersebut.
Pancingan dari si pembuat pun semakin bervariasi. Menurut pantauan perusahaan keamanan Vaksincom, setidaknya ada empat kalimat provokatif yang dibuat untuk menipu pengguna Facebook
Ketiganya adalah "wanita mabuk setelah pesat", "bukannya menolong, pria justru memanfaatkan wanita mabuk ini", "raksasa ular makan manusia", dan "heboh! gadis mabuk mencabuli sebatang pohon". (Baca juga Di Facebook Kalau Klik "Cewek Mabuk", Bisa Bikin Kita Malu)
Tidak hanya dalam bentuk kata-kata, posting yang berisikan tautan menuju situs berisikan malware jahat tersebut juga disertakan preview video dengan adegan yang kurang pantas atau klenik.
"Pembuat malware termasuk sangat rajin mencari alternatif dan variasi tema untuk menarik perhatian korbannya, seperti \'Raksasa ular makan manusia\'," tulis Alfons Tanujaya, analis Vaksincom, dalam keterangan persnya. (Baca juga Cara Mengatasi Malware Gadis Mabuk di Facebook)
Kerugian jika terkena jebakan
Masih sama dengan "Gadis Mabuk" beberapa waktu lalu, variasi baru yang banyak beredar di Facebook belakangan ini masih bertujuan untuk membuat malu para korbannya.
Apabila terkena malware ini, akun Facebook korban secara otomatis akan melakukan posting gambar "kurang senonoh". Tidak itu saja, posting tersebut akan di-tag ke teman-teman yang ada di akun Facebook korban.
Khusus untuk "Raksasa ular makan manusia", menurut hasil analisis Alfons, korban biasanya akan dibawa ke akun YouTube tertentu. Saat ada yang terpancing, si pembuat malware bisa mendapatkan uang dari iklan yang dipasang di akun tersebut.
"Kalau buka dari Android, dia akan meneruskan ke iklan dan otomatis membuka Google Play untuk menginstal UC Browser dan beberapa aplikasi lainnya," jelas Alfons, saat ditanya apakah malware ini berpengaruh di perangkat berbasis Android atau tidak.
Masih mengandalkan "Extension"
Setelah mengeksploitasi extension pada Google Chrome, kini si penjahat siber mulai beralih ke peramban lain, yaitu Mozilla Firefox.
Extension yang digunakan kali ini bernama "Full Screen". Di Google Chrome, penjahat siber ini menggunakan extension bernama "Atas Berita".
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR