Kepolisian Australia menahan dua orang dalam operasi penanggulangan terorisme di Sydney.
Juru bicara Kepolisian Federal Australia mengatakan, penahanan dua orang itu dilakukan oleh tim penanggulangan teror dan menjadi bagian dalam Operasi Appleby.
Dikutip dari Sydney Morning Herald, juru bicara Kepolisian Federal Australia belum bersedia untuk memberikan informasi lebih jauh. Dengan demikian belum diketahui identitas yang ditahan atau alasan penahanan.
Sedangkan Deputi Komisioner Kepolisian Federal Australia, Michael Phelan mengatakan, penangkapan dilakukan pada Rabu (24/12) pagi, sekitar pukul 09.00 waktu setempat. Hal yang sama dikemukakan Deputi Komisioner di Kepolisian New South Wales, Catherine Burn.
Penahanan terkait kasus terorisme ini merupakan tindak lanjut dari ucapan Perdana Menteri Tony Abbott yang mengatakan "perbincangan mengenai teror semakin meningkat".
Apalagi, beberapa hari lalu terjadi kasus penyanderaan kafe di kawasan bisnis Martin Place, yang menyebabkan kekhawatiran warga Australia akan teror meningkat.
(Baca juga: Masyarakat Indonesia Khawatir Menjadi Sasaran Kecaman di Australia)
Komite Keamanan Nasional dan pejabat intelijen Australia pun sudah menyampaikan laporannya kepada Abbott, yang menyatakan tingkat kewaspadaan terhadap teror di Australia masih dalam kategori tinggi.
"Seperti yang kita pahami, dalam level ini, sebuah serangan sangat mungkin ada. Kita tidak tahu kapan dan bagaimana serangan akan datang. Tapi kita tahu ada orang yang memiliki niat dan kapabilitas untuk melakukan serangan lebih jauh," ucap Abbott usai pertemuan yang dilakukan kemarin.
Sejak September 2014, kepolisian Australia memang menerjunkan lebih dari 800 anggotanya untuk mengantisipasi aksi teror sebagai bagian dari Operasi Appleby. Operasi Appleby sekaligus menjadi upaya penanggulangan terhadap aksi terorisme yang terbesar dalam sejarah keamanan Australia.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR