Guna mendeteksi keberadaan badan pesawat AirAsia QZ8501, Basarnas menggunakan ROV (Remotely Operated Vehicles).
Dikutip dari The Guardian Kepala Badan SAR Nasional Bambang Soelistyo mengungkap bahwa ROV akan diturunkan ke bawah laut untuk mengambil gambar yang diindikasi merupakan badan pesawat AirAsia QZ8501. “Diperkirakan objek tersebut ada di dasar laut pada kedalaman 30 meter,” ujar Soelistyo.
ROV adalah robot dengan kemampuan mengamati benda di lautan dan dikendalikan dengan remote control secara langsung dari atas permukan air. Dalam upaya pencarian AirAsia QZ8501, Basarnas menggunakan ROV dengan panjang 50 centimeter dengan bobot lima kilogram.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, penurunan ROV mungkin terkendala arus kuat. Bobot ROV yang hanya lima kilogram membuatnya rentan terbawa arus yang berkecepatan lebih dari dua knot. “Kalau kecepatan di atas itu, alatnya bisa terbawa arus,” ujar koordinator penyelam BSG Ardiansyah Putra. Menurut Putra, ROV berwarna kuning ini mampu turun hingga kedalaman 100 meter.
Sebelum penyelam turun pada suatu lokasi, ROV akan diturunkan untuk memastikan keberadaan pesawat. ROV dengan kamera di setiap sisinya akan mengeluarkan sonar untuk mendeteksi keberadaan benda di bawah laut.
Ketika sonar mendeteksi adanya benda padat, maka alat tersebut akan mengeluarkan bunyi. Jangkauan sonar ROV hingga radius 60 meter.
Setelah dipastikan adanya benda terdeteksi oleh sonar, barulah pilot ROV mengarahkan robot mendekati benda tersebut. Kamera yang berada pada setiap sisi ROV akan mengambil gambar sekelilingnya.
Hasil gambar dari ROV akan terlihat pada monitor di permukaan dan pilot pun dapat memastikan ada atau tidaknya badan pesawat.
Setelah adanya kepastian ditemukan badan pesawat AirAsia, penyelam baru akan diterjunkan untuk melakukan proses evakuasi.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR