Tahun 1970-an, menggapai puncak El Capitan merupakan sebuah angan. Teknik, peralatan, dan skill memanjat masih jauh dibandingkan sekarang.
Namun, untuk saat ini, sangat kontras. Untuk Tommy Caldwell dan Kevin Jorgeson, petulangan itu bukan sebatas memanjati dinding granit raksasa ini sampai ke puncak. Tantangan intinya, adalah apakah mereka bisa melakukannya dengan free climb.
"Free" di sini artinya pendakian tanpa alat bantu. Bagaimana bisa?
Tujuh tahun yang lalu, Caldwell melihat jalan untuk melakukan pendakian bebas di The Dawn Wall of El Capitan (yang menurut pendapat umum terlalu curam dan kurang celahnya untuk dinaiki tanpa alat panjat). Lalu Caldwell baru mulai mengeksplorasi dan membikin rute.
Baca: Pemanjat-pemanjat Yosemite Kembali Ukir Sejarah
"Tebing-tebing granit ini adalah zona saya," ujarnya. Jorgeson bergabung pada 2009, sejak saat itu menjadi partner terkonsisten Caldwell sepanjang proses persiapan.
Pendakian mereka menjadi subjek berita nasional dan internasional sejak awal mula, yaitu pada akhir Desember 2014.
Publik mengikuti lika liku kisah pendakian mereka —yang sama sekali tidak mudah, penuh kesulitan antara lain 4 hari kena badai— dari media sosial. Para audiens \'global\' itu amat terpikat dengan dua orang yang luar biasa bersusah-payah memuncaki El Capitan, terlebih ketika setelah kurang lebih tiga minggu mereka telah mendaki dan hidup di dinding tebing, perjuangan berakhir dengan manis.
Baca: Menggapai "Dinding Fajar"
Jorgeson, Selasa (13/1) mengatakan via Twitter, "Ini bukanlah upaya merebut kemenangan, ini tentang mewujudkan sebuah mimpi."
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR