Memelihara kucing atau anjing ternyata dapat mempengaruhi sifat seseorang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan para peneliti di University of California, Berekeley, Amerika Serikat, orang yang memelihara kucing cenderung lebih mudah gelisah, sedangkan yang memelihara anjing, dideskripsikan sebagai orang yang lebih mudah terbuka pada orang lain.
Penelitian yang dimuat pada Journal of Applied Animal Welfare Science, dilakukan pada lebih dari 1.000 pemilik hewan peliharaan. Lewat penelitian ini, diteliti ciri kerpibadian serta gaya pengasuhan dari orang-orang yang diidentifikasikan sebagai "tipe kucing", "tipe anjing", tipe keduanya, atau tidak keduanya. Hasil yang paling mengejutkan adalah ternyata orang yang mengekspresikan kasih sayang berlebih pada hewan peliharaanya dinilai sebagai yang paling teliti dan paling cepat gelisah.
Lewat penelitian lainnya, dari Carroll University Winconsin menemukan bahwa pemelihara kucing memiliki nilai intelegensi lebih tinggi daripada pemelihara anjing. Pemelihara anjing dinilai lebih enerjik, dan lebih mudah bersosialisasi daripada pemelihara kucing yang terlalu patuh pada peraturan. Professor Denise Guatello mengatakan bahwa pemelihara kucing cenderung lebih introvert, sensitif, dan berpikiran terbuka daripada pemelihara anjing. Mereka juga lebih lihai saat keluar dari peraturan. Menurut professor Guatello hal ini disebabkan oleh perbedaan tipe lingkungan pemelihara kucing atau anjing yang biasa mereka hadapi.
Sedangkan pada penelitian Dr. Sam Gosling, tahun 2010, di University Texas mengungkapkan bahwa pemelihara anjing cenderung lebih extrovert namun tak begitu terbuka dengan pengalaman baru, sedangkan pemelihara kucing, lebih cepat gelisah tetapi cenderung lebih kreatif dan suka berpetualang.
Penulis | : | |
Editor | : | Puri |
KOMENTAR