Informasi soal banjir yang Anda miliki bisa sangat berguna untuk banyak orang. Namun informasi tersebut harus dibagikan dulu supaya orang lain bisa mengetahui dan memanfaatkannya.
Cara membagikannya ternyata mudah. Syaratnya hanyalah koneksi internet. Lalu Anda cukup membagikannya melalui Twitter agar tampil di situs siagabanjir.org.
Pertama, bukalah akun Twitter milik Anda dan buatlah kicauan (tweet) yang menyatakan situasi banjir yang Anda ketahui. Jangan lupa untuk menyelipkan tanda pagar #SiagaBanjir dalam kicauan tersebut. Anda juga bisa menyematkan foto, yang nantinya bisa dibuka oleh pengakses siagabanjir.org/peta.
"Orang cukup tweet menggunakan hashtag #SiagaBanjir, maka laporannya akan masuk ke siagabanjir.org," terang pengembang situs Siaga Banjir, Fauzan Helmi Sudaryanto, Jumat (23/1).
Status banjir bisa menggunakan tanda pagar warna #hijau untuk level awal, #kuning untuk banjir yang mulai semata kaki. #Jingga untuk banjir yang sudah merendam betis dan #Merah untuk banjir yang sudah parah.
Kedua, jangan lupa menyalakan fitur Geo Location yang ada di Twitter. Fitur ini berguna untuk mendeteksi dan menyematkan lokasi pengguna ke dalam kicauannya. "Kalau mau akurat, orang harus menyalakan Geo Location dalam tweet," ujarnya.
Namun, menurut Fauzan, kebanyakan orang di Indonesia enggan menyalakan fitur ini. Sebagai kompensasinya, pengguna yang melaporkan status banjir bisa menuliskan lokasi yang dimaksud di dalam kicauannya.
Tampil di web
Kicauan-kicauan bertanda pagar #SiagaBanjir itu selanjutnya akan muncul di siagabanjir.org/peta. Saat ini, peta informasi real-time itu bisa diakses melalui komputer desktop atau gadget mobile. Fauzan mengatakan, Siaga Banjir ini masih akan dikembangkan lagi agar bisa lebih bermanfaat.
"Kami akan mengembangkan yang versi mobile, karena sekarang yang mobile masih kurang," jelasnya.
Pengembangan tahap lebih lanjut, ujar Fauzan, nantinya aplikasi berbasis web ini diharapkan bisa mencantumkan data posko-posko banjir melalui kerjasama dengan Dompet Dhuafa dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta. Selain itu, tim pembuat aplikasi ini berharap mengembangkan fitur notifikasi.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR