06.17 WIB, dihubungi 8 kali
Petugas ATC Bandara Soekarno-Hatta kehilangan kontak dengan QZ8501 dan mencoba menghubungi pesawat tersebut sebanyak delapan kali. ATC juga meminta bantuan kepada beberapa pesawat yang ada di sekitarnya untuk menghubungi QZ8501.
06.17.09 WIB
Berdasar data ADS-B dari pesawat QZ8501 yang beredar, pada mulanya pesawat terdeteksi menanjak secara normal dengan kecepatan 300 kaki dalam enam detik.
06.17.24 WIB, QZ8501 menanjak secara tak lazim
Pesawat kemudian terus menanjak dengan kecepatan vertikal yang bertambah lebih tinggi, bahkan ketinggian jelajah QZ8501 bertambah 1.700 kaki hanya dalam waktu enam detik.
Menurut rekaman data ADS-B, rate of climb (penambahan ketinggian) QZ8501 bahkan mencapai 6.000 hingga 9.000 kaki per menit. Tingkat kenaikan seperti itu tergolong tidak lazim dilakukan oleh sebuah pesawat penumpang saat berada di ketinggian jelajah.
06.17.41 WIB
Pesawat mencapai ketinggian jelajah 36.300 kaki. Artinya, pesawat naik dari ketinggian FL320 (32.000 kaki) ke ketinggian FL360 (36.000 kaki), atau naik 4.000 kaki, hanya dalam waktu 17 detik. Kenaikan ketinggian ini pun tidak lazim dilakukan pesawat penumpang saat berada di ketinggian jelajah.
06.17.54 WIB, mulai jatuh
QZ8501 akhirnya mencapai puncak ketinggian 37.600 kaki sebelum akhirnya mulai kehilangan ketinggian. Data ADS-B yang didapat, kecepatan pesawat yang terekam saat itu tergolong sangat lambat pada ketinggian tersebut, yaitu sekitar 119 hingga 169 knots.
Pada ketinggian 37.000 kaki, dengan kecepatan seperti itu, pesawat pada umumnya akan mengalami stall (kehilangan daya angkat). Namun, hal ini belum dikonfirmasi secara resmi, apakah QZ8501 benar mengalami stall atau tidak.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR