Ribuan jadwal penerbangan dibatalkan, Senin (26/1), di saat jutaan warga Amerika Serikat bersiap menghadapi badai musim dingin yang disebut Wali Kota New York akan menjadi badai salju terbesar dalam sejarah.
Salju, yang sudah mulai turun di seluruh kawasan, diperkirakan perlahan-lahan semakin kuat sepanjang hari dan berubah menjadi badai besar yang kemungkinan akan melumpuhkan sebagian wilayah New York dan New England.
Pemerintah negara-negara bagian di pesisir timur AS sudah memperingatkan warga untuk tetap tinggal di rumah dan bersiap menghadapi terjangan badai salju Juni, yang bakal menghasilkan tumpukan salju setebal satu meter di beberapa area.
Badan meteorologi nasional telah mengeluarkan peringatan bahaya badai salju dari New Jersey hingga ke perbatasan Kanada, termasuk New York dan Boston.
Warga juga diperingatkan kemungkinan terjadinya banjir air laut.
Sementara itu, lebih dari 5.100 penerbangan domestik atau internasional pada Senin dan Selasa terpaksa dibatalkan atau ditunda. Sejumlah maskapai bahkan sudah mengembalikan uang tiket, mengantisipasi penundaan jadwal penerbangan massal.
Diperkirakan di sejumlah kawasan pasokan listrik akan terputus diwarnai tumbangnya pepohonan. Serta diperkirakan sebanyak 28 juta orang akan terdampak hantaman badai salju ini.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR