“Pusat penelitian” yang dimaksud Mel adalah kamarnya sendiri. Di ruangan itu bagian-bagian pesawat terletak berdampingan dengan tempat tidurnya.
"Anda dapat melihat baling-baling kayu di sini karena ini adalah minat saya, ini adalah fokus saya. Di sini tempat saya tidur, dan juga tempat saya melakukan penelitian, karena saya belum ada tempat bekerja seperti hanggar."
Mel terkadang harus menyembunyikan kesibukannya itu.
"Beberapa kali ketika saya membawa bahan, saya menyelinap ke dalam rumah melalui pagar agar tidak terlihat. Jika mereka melihatnya, mereka akan mulai mengatakan saya membuang-buang uang untuk hal yang gila," katanya.!break!
Dipekerjakan Angkatan Udara
Namun, ketika Mel akhirnya membawa hasil kerjanya kepada Angkatan Udara Sudan Selatan, para perwira terkesan dan memberikannya pekerjaan di bagian teknologi informasi.
Ia sekarang berharap untuk meraih beasiswa untuk mempelajari teknik penerbangan di luar negeri.
Sejauh ini pihak berwenang melarang Mel untuk menguji coba pesawat ringannya, jadi ia hanya menjalankannya di halaman rumahnya.
Namun ia tetap bertekad untuk mewujudkan cita-cita untuk menerbangkan pesawat, bagi dirinya dan bagi masa depan negaranya.
Salah satu ambisinya ialah mengembangkan pesawat tak berawak bagi sektor pertanian untuk menyemprot tanaman. Dalam jangka panjang, ia masih ingin merancang dan membangun pesawat berukuran besar.
Pada ekor pesawat pertamanya, Mel melukiskan gambar bendera Sudan Selatan dan kalimat We have a future.
“Saya penuh harapan. Yang sudah terjadi biarlah terjadi dan kita harus maju dalam kehidupan,” kata Mel.
“Kita harus melupakan masa lalu dan berjuang untuk masa depan. Terutama sebagai kaum muda kami harus melakukan upaya maksimal dan memajukan negara ini. Itu logikanya. Kaum muda adalah masa depan negara ini.”
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR