Nationalgeographic.co.id - Vitamin D atau yang juga disebut dengan kalsiferol merupakan vitamin yang larut dalam lemak. Secara alami, vitamin ini terkandung dalam beberapa makanan misalnya kuning telur, ikan salmon, ikan tuna, dan lain-lain.
Vitamin yang satu ini juga bisa diperoleh dari paparan sinar matahari. Salah satu manfaat vitamin D adalah membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi.
Lalu apa yang terjadi jika tubuh kekurangan vitamin D? Dilansir dari SciTechDaily, menurut sebuah studi, kekurangan vitamin D dapat merusak fungsi otot karena adanya pengurangan produksi energi. Dalam studi ini para ahli melakukan penelitian terhadap tikus. Ditemukan dari tikus yang kekurangan vitamin D memiliki fungsi mitokondria otot yang diduga berimplikasi pada fungsi, kinerja, dan pemulihan otot.
Hal ini mungkin menunjukkan bahwa mencegah kekurangan vitamin D pada orang yang lebih tua dapat membantu mempertahankan kekuatan dan fungsi otot yang lebih baik. Kemudian mengurangi kerusakan otot yang berkaitan dengan faktor usia, hanya saja penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi hal ini.
Studi ini telah dipublikasikan di Journal of Endocrinology dengan judul Diet-induced vitamin D deficiency reduces skeletal muscle mitochondrial respiration. Dalam jurnalnya para peneliti menuliskan bahwa kekurangan vitamin D dikaitkan dengan gejala miopati pada otot rangka, termasuk kelemahan otot dan kelelahan.
Baca Juga: Benarkah Wanita Berhijab Kekurangan Vitamin D? Ini Penjelasan Peneliti
Baru-baru ini, metabolit terkait vitamin D telah dikaitkan dengan pemeliharaan fungsi mitokondria di dalam otot rangka. Namun, bukti saat ini terbatas pada model in vitro dan efek defisiensi vitamin D yang diinduksi pada pola makan terhadap fungsi mitokondria otot rangka in vivo telah mendapat sedikit perhatian.
Untuk memeriksa peran vitamin D dalam pemeliharaan fungsi mitokondria in vivo, para peneliti menggunakan model defisiensi vitamin D yang diinduksi pada pola makan tikus jantan muda. Tikus diberi makan makanan dengan jumlah vitamin D normal atau tanpa vitamin D dalam jangka waktu tiga bulan.
Adapun tingkat vitamin D yang khas untuk manusia adalah 40-50 nmol.L-1, dan defisiensi vitamin D akut didiagnosis ketika kadarnya turun di bawah 12 nmol.L-1. Rata-rata tikus dalam penelitian ini memiliki kadar vitamin D 30 nmol.L1, dengan defisiensi vitamin D yang diinduksi diet menyebabkan kadar hanya 3 nmol.L-1.
Meskipun tingkat ini lebih ekstrem daripada yang biasanya diamati pada manusia, itu masih dalam kisaran yang diakui secara klinis. Kemudian, sampel jaringan dan darah dikumpulkan setiap bulan untuk mengukur konsentrasi vitamin D dan kalsium serta untuk menilai penanda fungsi dan jumlah mitokondria otot.
Baca Juga: Tubuh Terasa Nyeri Setelah Berolahraga, Amankah Bagi Kesehatan?
Source | : | SciTechDaily |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR