Sudah setahun berlalu sejak pesawat Malaysia Airlines MH370, yang mengangkut 239 orang penumpang dengan destinasi Beijing, dinyatakan hilang. Namun penemuan benda yang diduga merupakan bagian dari pesawat malang tersebut pada Selasa petang kemarin (10/3), membuat para keluarga dan kerabat korban menaruh harap agar pesawat segera diketemukan.
Penemuan benda yang diduga bagian dari pesawat Malaysia Airlines MH370 tersebut adalah sebuah tissue basah berlogo maskapai penerbangan Malaysia Airlines, yang ditemukan oleh pasangan Kingsley dan Vicki Miller, ketika mereka sedang jalan santai menyusuri pesisir pantai di Australia Barat.
Menanggapi hal tersebut, perdana menteri Australia Tony Abbot menyatakan bahwa penelitian sebisa mungkin akan dilakukan kembali, dengan menelusuri perairan Samudra Hindia sejauh 1000 mil dari pesisir barat Australia, tempat ditemukannya tissue basah MH370 oleh pasangan Miller tersebut.
Sementara itu, seorang senior ahli dari Malaysian Institute of Technology, Universitas Kuala Lumpur, Ahmad Maulan Bardai, mengatakan bahwa kejelasan tentang keberadaan puing pesawat terkait dengan penemuan kemarin baru dapat diumumkan di bulan Mei. “Seluas 40% dari wilayah area 7 di Samudra Hindia, yang diduga merupakan posisi jatuhnya MH370, sudah kami telusuri. Tapi tidak ada tanda-tanda sama sekali tentang keberadaan puing pesawat MH370 di sana,” jelasnya kepada Malaysian Digest, kemarin (10/3).
Keterbatasan sistem teknologi radar merupakan salah satu faktor yang menghambat pelacakan pesawat yang dinyatakan hilang sejak 8 Maret 2014 itu.
Ahmad Maulan menganjurkan kepada keluarga dan kerabat korban hilangnya pesawat MH370 untuk kembali bersabar dan menunggu hingga bulan Mei untuk penjelasan yang lebih pasti.
“Tetapi, bukan tidak mungkin akan ada penduduk lokal yang tidak sengaja menemukan puing pesawat ketika sedang berlayar di laut,” harapnya, merujuk pada peristiwa diketemukannya puing pesawat Air Asia QZ8501 lalu.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR