Laju kepunahan berbagai spesies belakangan semakin mengkuatirkan. Hilangnya satu spesies dari muka bumi berarti berkurangnya satu lagi kekayaan ragam hayati di alam.
Pada akhirnya kerusakan alam dan hilangnya spesies tidak bisa kembali seperti semula. Tak terhitung berapa jenis satwa yang sudah punah. Para ahli memperkirakan bahwa setiap tahun, puluhan bahkan ratusan spesies punah di alam liar, terutama karena intervensi manusia lewat perburuan, maupun perusakan habitatnya.
Di alam bebas terdapat lebih banyak lagi spesies yang lebih dulu punah sebelum sempat dicatat, diketahui dan dipelajari secara ilmiah. Banyak spesies yang punah jauh sebelum masa kita, sehingga banyak diantara kita yang tak sempat sekalipun melihat wujud mereka, baik langsung, maupun melalui media.
Mongabay Indonesia merangkum sepuluh mamalia besar yang telah punah dalam dua abad terakhir, sebagai pengingat bagi kita semua bahwa tanpa usaha yang maksimal dan terus menerus, satwa-satwa lain juga menunggu dan akan menuju jurang kepunahan total.
1. Harimau Tasmania (punah pada 1963)
Meskipun dijuluki harimau, harimau tasmania (Thylacinus cynocephalus) bukanlah keluarga harimau (panthera) yang dikenal. Satwa ini adalah hewan endemik benua utama Australia, populasinya diperkirakan telah menghilang sejak pengenalan anjing peliharaan oleh suku Aborigin ribuan tahun lalu, meskipun ada kemungkinan satwa ini bertahan sampai sampai awal abad ke-20 di pulau Tasmania.
Satwa ini disebut harimau tasmania karena punggungnya yang bercorak belang, namun ada juga yang menyebutnya serigala tasmania, dan dari mulut ke mulut disebut harimau tassie (atau tazzy) atau cukup harimau saja. Binatang ini adalah spesies terakhir dari genusnya, Thylacinus.
Satwa ini habis akibat diburu oleh manusia maupun anjing, rusaknya habitat, dan juga karena serangan penyakit. Harimau tasmania merupakan pemangsa yang ada di puncak rantai makanan dan merupakan karnivora marsupila (satwa berkantung) terbesar yang pernah diketahui.
2. Quagga (punah pada tahun 1880-an)
Quagga (Equus quagga quagga) adalah kerabat dekat dari kuda dan zebra, dengan tubuh coklat kekuningan dengan garis-garis hanya pada kepala, leher dan bahu dan dengan kaki pucat. Quagga adalah satwa endemik daerah gurun dari benua Afrika sampai akhirnya punah di alam liar pada 1870-an.
Quagga terakhir mati di kandang di sebuah kebun binatang di Inggris pada tahun 1880-an. Satwa cantik ini diburu dengan brutal oleh petani lokal maupun pemukim pendatang di Afrika selatan untuk diambil daging dan kulitnya.
Awalnya Quagga ini hanya dianggap sebagai Zebra Burchell betina, atau zebra hasil kawin silang. Karena hal tersebut, para pemburu tak henti memburunya sampai akhirnya menyadari bahwa zebra ini adalah spesies tersendiri. Dan semuanya sudah terlambat.
3. Serigala Falkland (punah pada 1870-an)
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR