Kehamilan adalah saat-saat yang menakjubkan bagi para ibu. Namun, tak jarang, kondisi kehamilan membuat ibu kelelahan bahkan stres. Dalam kondisi seperti ini, ibu hamil bisa memanfaatkan aromaterapi agar kembali segar. Pasalnya, aromaterapi memiliki manfaat beragam, mulai dari mengurangi rasa mual, membuat ibu merasa lebih rileks, meminimalisir insomnia, hingga memberi rasa nyaman.
Sejak ribuan tahun lalu, aromaterapi telah digunakan bangsa Mesir Kuno, Yunani, Tiongkok, India, dan Romawi untuk meringankan rasa sakit dari berbagai penyakit, serta menimbulkan rasa rileks. Untuk penggunaannya, minyak esensial umumnya diencerkan terlebih dulu dengan minyak nabati, dioleskan ke tubuh sebelum pijat, diteteskan secukupnya ke dalam bath tub berisi air hangat, atau dituang beberapa tetes di alat uap, sehingga aromanya bisa tersebar untuk kemudian dihirup.
Sedangkan, di Amerika Serikat, penggunaan aromaterapi saat hamil masih menjadi perdebatan, meski para ahli di National Association for Holistic Aromatherapy (NAHA) melaporkan bahwa penggunaan aromaterapi sepanjang kehamilan, tidak pernah menimbulkan bayi lahir cacat maupun keguguran.
Meski begitu, ada baiknya, tetap berhati-hati. Agar lebih aman, hindari menggunakan aromaterapi selama trimester pertama kehamilan. Pasalnya, di masa ini, kondisi janin masih sangat lemah.
Untuk penggunaan aromaterapi di trimester kedua, cobalah berkonsultasi dengan dokter kandungan lebih dulu. Apakah kandungan ibu dalam kondisi sehat dan aman menggunakan aromaterapi.
Hindari mengoleskan minyak aromaterapi langsung ke tubuh ibu, lebih baik tuang di tungku kecil untuk dihirup aromanya. Itupun penggunaannya tak boleh terus-menerus dalam waktu lama, misalnya setiap hari selama hamil. Dan jangan biarkan tungku menyala lebih dari 15 menit per jam. Perhatikan juga, apakah ventilasi ruangan tempat Anda rileksasi cukup baik? Jangan sampai, aroma terjebak di dalam ruangan dan justru membuat Anda pusing.
Meski aromaterapi terbilang aman untuk ibu hamil, ada beberapa aroma yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil. Pasalnya, aroma-aroma tersebut dapat memicu kontraksi, diantaranya rosemary, juniper, thyme, oregano, peppermint, basil, clary sage. Karena itu, sebelum menggunakannya Anda perlu memperhatikan jenis aroma yang tercantum pada label, agar tak berefek buruk bagi kehamilan.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR