Apakah makna sebuah keluarga bagi anda? Menurut Hana Yasmira, keluarga adalah tempat yang tepat untuk membentuk karakter generasi penerus bangsa. Coopersmith menyebutkan bahwa orangtua memiliki tiga pilar kewajiban untuk membentuk konsep diri anak, salah satunya adalah mengkomunikasikan edukasi kepada anak dengan metode yang kreatif. Namun, berkembangnya era digital membuat mayoritas orangtua mengaku sibu dan terbiasa mengemong anaknya dengan teknologi. Kecanggihan teknologi yang semula digunakan untuk mempermudah pekerjaan dan komunikasi justru beralih fungsi.
“Menurut hasil penelitian , 1 dari 3 balita menggunakan gadget sebagai sarana bermain. Fenomena ini berdampak pada renggangnya ikatan emosional antara anak dan orangtua. Peran orangtua telah tergantikan oleh gadget,” jelas Gregor Hadi Nitiharjo, National Director SOS Children’s Villages Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa pedoman anak dalam berperilaku bukanlah lagi orangtua melainkan segala sesuatu yang mereka lihat melalui gadget.
Dalam rangka memperingati Hari Keluarga pada 15 Mei lalu, SOS Childern’s Villages Indonesia mengajak masyarakat Jakarta untuk mengembalikan hakikat keluarga. Melalui program “The Unplugged Family Day” yang diselenggarakan di Central Park pada Sabtu, 16 Mei 2015, organisasi non-profit ini mengedukasi para orangtua untuk menciptakan quality time bersama anak berbasis low technology.
Satu jam tanpa gadget merupakan salah satu rangkaian acara yang dihadirkan. Selama 60 menit terbebas dari gadget, diharapkan orangtua dapat menemani anak bermain dalam kelas kreatif seperti membuat kerajinan tangan, belajar sulap, hingga parenting class bersama Hana Yasmira.
Menurut Hadi, program ini merupakan sebuah wujud pemberian diri orangtua terhadap anak dengan cara meluangkan waktu lebih banyak dan berkualitas, tidak hanya mengemong anak dengan gadget melainkan sanggup mendengarkan sekaligus membaca kondisi perkembangan anak secara natural hingga usia yang cukup.
Penulis | : | |
Editor | : | Faras Handayani |
KOMENTAR