Anwar Sah (3) hanya berdiri diam ketika dua polisi wanita melakukan proses identifikasi terhadap dirinya di Kuala Langsa, Aceh, Senin (18/5). Tampak di sebelahnya sang ibu setia menemani.
Anwar merupakan satu dari ratusan anak etnis Rohingya asal Myanmar yang mengungsi menggunakan kapal. Bersama ribuan orang dewasa etnis Rohingya lainnya, mereka sempat terkatung-katung di tengah laut, lalu diselamatkan oleh nelayan asal Aceh.
Setelah dibawa ke penampung, anak-anak ini mendapatkan perawatan baik dari pemerintah daerah setempat dan dari tim medis International Organization for Migration. Beberapa anak yang terluka dan mengalami gizi buruk langsung mendapatkan perawatan intesif di rumah sakit.
Potret lain juga bisa dilihat di salah satu sekolah komunitas anak-anak pengungsi etnis Rohingya di Ampang, Kuala Lumpur, Malaysia. Anak-anak yang ditampung di sana sudah mulai mendapatkan pendidikan dan tempat tinggal.
Siap Menampung
Terkait kasus pengungsi Rohinya ini, Indonesia yang diwakili Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Anifah Aman.
Dalam pertemuan tersebut Pemerintah Indonesia dan Malaysia menyatakan siap menampung para pengungsi dan pendatang yang terapung-apung di laut asalkan mereka ditempatkan di negara ketiga atau dipulangkan dalam waktu satu tahun.
Kedua negara juga sepakat untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada sekitar 7.000 migran yang saat ini masih berada di laut.
"Kami sepakat untuk menawarkan penampungan sementara asalkan proses penempatan di negara lain dan pemulangan dilakukan dalam waktu satu tahun oleh komunitas internasional."
Pernyataan bersama itu dikemukakan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Anifah Aman seusai menggelar perundingan tripartit dengan Menlu Thailand Jenderal Tanasak Patimapragorn mengenai pengungsi di Putrajaya, Malaysia, Rabu (20/5).
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR