Batu kristal berwarna ungu seberat tiga kuintal yang ditemukan Sayono, warga Kampung Jatisari, Pedukuhan Nawung, Kelurahan Gayamharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (30/5) lalu diduga batu jenis geode.
"Jika dilihat dari proses pembentukannya, kemungkinan jenisnya batu yang ditemukan itu geode," ujar Bambang Prastistho, Dosen Geologi UPN Veteran Yogyakarta, Kamis (4/6).
Bambang menuturkan, proses pembentukannya hampir sama seperti terbentuknya stalagtit dan stalagmit di dalam gua. Jadi berawal dari batu yang di dalamnya terdapat rongga. Lewat celah-celah kecil di dinding batu, air tanah yang mengandung silika masuk ke dalam rongga batu.
Setelah memenuhi rongga batu, air tanah yang mengandung silika itu menguap karena terkena panas dan menyisakan kristal-kristal yang tumbuh di dinding rongga batu. Hanya saja, di dalam gua membentuk runcing dan besar karena ada ruang yang cukup, sementara di dalam rongga batu ruangnya terbatas sehingga bentuknya seperti yang ditemukan oleh Sayono.
"Proses tumbuhnya menjadi kristal-kristal itu sangat lama. Selama puluhan tahun bahkan ribuan tahun," ucap dia.
Menurut dia, batuan seperti yang ditemukan oleh Sayono tergolong biasa. Batu jenis itu juga beberapa kali ditemukan warga di daerah Kabupaten Kulonprogo. "Ya, memang tidak mudah menemukannya, kalau tidak dibuka tidak akan kelihatan," tutur dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Kampung Jatisari, Pedukuhan Nawung, Kelurahan Gayamharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman, DIY digemparkan dengan ditemukannya batu kristal berwarna ungu seberat sekitar tiga kuintal tersebut.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR